Prabowo menargetkan program MBG akan merata se-Indonesia pada akhir 2025.
"Makan bergizi ini secara fisik tidak mudah untuk segera ke seluruh rakyat. Untuk itu saya, Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, saya minta maaf. Kepada semua orang tua, kemudian semua anak-anak yang belum menerima," kata Prabowo, dalam keterangan yang diterima, Senin (20/1/2025).
Prabowo mengakui MBG menghabiskan anggaran yang tinggi. Namun, Prabowo mengeklaim pemerintah pusat telah mengantongi anggaran untuk pemerataan MBG.
“Ini proyek yang sangat besar, tidak ringan, fisiknya tidak ringan. Tapi, saya jamin dananya ada. Saya jamin dananya ada untuk semua anak-anak Indonesia yang makan," tukas Prabowo.
Prabowo pun meminta murid penerima MBG tak lagi mengucapkan terima kasih karena sudah diberikan makan bergizi. Sebab, Prabowo menilai penyediaan MBG memang menjadi tanggung jawabnya.
"Saya minta semua guru-guru tolong, saya sangat menghargai, tapi tidak perlu, jangan ucapkan terima kasih kepada Pak Prabowo. Ini [MBG] kewajiban saya sebagai Presiden," kata Prabowo.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengaku membutuhkan Rp100 Triliun untuk memenuhi pembiayaan program makan bergizi gratis pada September 2025 bagi 82,9 juta anak. Hal ini diperlukan demi memenuhi keinginan Prabowo agar seluruh anak Indonesia bisa menerima MBG.
"Karena banyak anak Yang belum mendapatkan. Itu artinya, beliau sedang memikirkan untuk mempercepat proses ini sehingga di akhir 2025 82,9 juta itu bisa segera mendapatkan manfaat," kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Dadan menerangkan Prabowo gelisah karena menerima laporan bahwa sejumlah anak belum menerima MBG. "Tetapi seperti yang sudah saya jelaskan tadi Pak Presiden sangat gelisah Karena banyak anak yang lapor ke ibunya tidak belum mendapatkan makan dari Pak Prabowo jadi beliau itu sangat ingin program ini segera dinikmati oleh seluruh penerima manfaat," tutur Dadan.
"Maka kami sampaikan tambahan Rp 100 triliun, cukup untuk memberikan makan kepada seluruh penerima manfaat 82,9 (juta anak)," kata Dadan.
Dadan mengatakan, dana tersebut diperlukan pada bulan September 2025. Dalam anggaran Rp100 T, dia mengungkapkan bahwa tidak ada tambahan dari dana zakat, infak dan sedekah sebagaimana yang diminta oleh Ketua DPD RI, Sultan Najamuddin. Dadan menjelaskan bahwa dana tersebut murni dari APBN, APBD dan CSR dari BUMN.
Baca juga:
- Masalah Program MBG Harus Dibenahi agar Tak Bahayakan Anak
- Gus Yahya Anggap Enteng Keracunan 40 Siswa usai Santap MBG