“Enggak (perlu mempersiapkan hal khusus), ini penyakit seperti flu biasa saja,” kata Budi di Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).
Budi meminta agar lembaga-lembaga kesehatan tetap melaporkan setiap kasus yang ditemukan, meskipun HMPV dianggap sebagai flu biasa. Hal tersebut bertujuan untuk pemantauan.
Budi mengatakan virus HMPV ini telah beredar lama di dunia medis dan bukan merupakan penyakit dari China. Virus ini juga, kata Budi, berbeda jauh dengan jenia virus yang menjadi penyebab wabah Covid-19.
“HMPV itu fatality rate-nya mungkin sulit ditemukan. Karena sangat-sangat rendah. Kemarin, ada beberapa data anak-anak yang terkena HMPV. Gara-gara ramai ini saya lihat. Coba ada data yang terkena HMPV yang terakhir saja,” tukas Budi.
Budi menyebut sudah ada masyarakat yang terkesan virus HMPV. "Saya lihat ada yang terkena HMPV di Jakarta, tempat lain. Gimana statusnya? Sudah sembuh semua. Ini sama seperti flu biasa,” ucap Budi.
Menkes Budi juga membantah soal lonjakan kasus HMPV yang dikabarkan terjadi di China. Menurut dia, pada Desember memang kasus pernapasan kerap mengalami kenaikan.
“Khusus untuk Cina, kenaikan di Desember 2024 sebenarnya lebih rendah dari 2023,” ucap dia.
Ia pun meminta agar semua pihak tak khawatir dengan adanya kasus ini. Budi juga mengimbau agar semua pihak tidak menyebarkan informasi yang menyebabkan kepanikan.
Baca juga:
- Menkes Budi: Virus HMPV Sudah Lama Ditemukan di Indonesia
- Fakta-Fakta Virus HMPV di Indonesia, Gejala, dan Cara Penularan
Berita hangat yang mungkin menarik minat Anda