"Jumlahnya kita ingin dalam lima tahun ini minimal ada 1,2 juta sapi perah," ujarnya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2025).
"Impor ini mendatangkan, jangan sampai keliru nanti ditulisnya. Bukan pemerintah impor sapi, bukan, tapi kita buka peluang untuk mendatangkan sapi itu untuk semua dunia usaha," lanjut dia.
Selain susu untuk MBG, produksi susu di Indonesia juga disebut tak mencukupi kebutuhan. Sebelum ada MBG, Sudaryono mengeklaim, sebanyak 80 persen susu yang dikonsumsi saat ini merupakan hasil impor.
"Kita sudah melihat dari perbandingan konsumsi dan produksi yang ada sekarang itu, kita kurang, belum lagi ada makan bergizi. Kalau Presiden [Prabowo Subianto] kan punya keinginan sebisa mungkin ya nantinya kalau sudah bisa produksi susu dalam jumlah yang besar, kita ingin anak-anak sekolah dikasih susu," urainya.
Ia menambahkan, Kementan tak akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun anggaran 2025 untuk mendatangkan sapi, melainkan anggaran dari pihak swasta.
Menurut Sudaryono, ada 160 perusahaan yang bersedia mendatangkan sapi dalam waktu lima tahun ke depan. Kementan disebut hendak mengeluarkan peraturan pemerintah (PP) soal proses mendatangkan sapi tersebut.
"PP-nya InsyaAllah sudah akan keluar sehingga kita bisa memasukkan dari nenerapa negara lain selain yang sudah terdaftar, khususnya dari Brazil karena populasinya besar," tuturnya.
Baca juga:
- Kementan Keluhkan Banyak Hoaks soal Brigade Pangan di Medsos
- Kementan Salurkan Pupuk Subsidi ke Petani Mulai 1 Januari 2025