"Insiden kemarin itu, kan, hanya melibatkan, ya, mungkin beberapa, 40 [siswa], hanya 40 siswa. Ya dibanding capaian BGN [Badan Gizi Nasional] sekarang, per hari ini, tadi informasi dari Pak Kepala [BGN], sudah 800 ribu [penerima]," kata Yahya usai ditemui Kepala BGN Dadan Hindayana di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin.
"[40 siswa yang keracunan MBG] kecil sekali, dan itu sudah dikoreksi," lanjut dia.
Sementara itu, Dadan menyebutkan BGN memiliki standar tertentu saat menyajikan MBG. Sejumlah standar tersebut, yakni pemenuhan kalori dalam MBG serta kehigienisan makanan. Ia menjamin dapur MBG memenuhi kedua standar tersebut.
"Sebetulnya diketahui bahwa standar dari Badan Gizi itu, yang pertama adalah pemenuhan kalori, kemudian pemenuhan komposisi gizi. Hang ketiga, higienis dan keempat, keamanan pangan," ucap Dadan di lokasi yang sama.
Pihak Istana Negara telah buka suara soal 40 siswa yang keracunan MBG. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, mengatakan sejumlah anak yang mengalami pusing, mual, hingga muntah tersebut, sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat.
Hasan menyebut, menu makanan yang sebabkan keracunan langsung ditarik oleh Satuan Pelaksanaan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan diganti dengan menu lain.
"SOP yang diterapkan dalam MBG ini adalah sekolah melaporkan kepada SPPG dan Puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan," kata Hasan dalam keterangan tertulis, Jumat (17/1/2025).
Baca juga:
- BPOM soal Kasus Keracunan Sukoharjo: Mau Terlibat Formal di MBG
- BGN Sebut Siswa Sukoharjo Keracunan MBG karena Kesalahan Teknis