BPOM soal Kasus Keracunan Sukoharjo: Mau Terlibat Formal di MBG
Hal itu disampaikan Taruna menanggapi 40 siswa SDN Dukuh 03 Sukoharjo yang keracunan usai menyantap makanan menu MBG beberapa waktu lalu.
“Jujur yang saya ingin katakan bahwa Badan POM tentu ingin dilibatkan secara formal,” ujar Taruna di Kantor BPOM, Jakarta Pusat, pada Jumat (17/1/2025).
“Oleh karena itu kami sekarang ini lagi menunggu proses MoU antara Badan Pengawas Obat dan Makanan dengan Badan Gizi Nasional. Kenapa itu perlu dilakukan? Ternyata ada satu hal yang terjadi di negeri kita. Jangan pernah melakukan yang tidak diperintah,” ujar Taruna.
Menurut dia, kesepakatan menjadi hal yang penting karena berkaitan dengan teknis pelaksanaan. Taruna menyebut, hal tersebut dapat berupa aturan, surat tugas, maupun dalam MOU yang belum tertuntaskan.
BPOM menilai, pentingnya keterlibatan resmi tak hanya soal formalitas, tetapi juga agar pegawai yang bertugas di lapangan dapat memiliki dasar hukum yang kuat, termasuk saat bertanggung jawab terhadap proses dan anggarannya.
“Karena kan proposal kami ada 19 itemyang akan dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk mengawal program gisi nasional ini atau program makan bergisi ini. Tentunya kami berarti men-support Badan Gizi Nasional," kata Taruna.
“Jadi singkat cerita bahwa kejadian yang sudah terjadi kita tetap ingin bagaimana membuat program ini bisa berjalan dengan baik. Ya tentu itu akan bisa dilakukan di hari-hari berikutnya termasuk mencegah terjadinya kejadian luar biasa,” ujar dia.
Meskipun belum ada keterlibatan secara resmi, BPOM mendukung penuh program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini. Bahkan, Taruna mengaku telah mengutus pegawai untuk terlibat di dalam pelaksanaannya.
“Jadi kesimpulannya kalau dikatakan belum dilibatkan, sudah dilibatkan. Bukan hanya dilibatkan. Bukan hanya programnya, tapi orangnya kami sudah di sana. Sekarang tinggal yang kita ingin bahasakan adalah hitam di atas putihnya. Yaitu berupa MOU. Itu belum tertandatanganin. Saya kira dalam waktu dekat bisa,” pungkas Taruna.
Diketahui, sejumlah siswa SDN Dukuh 03 Sukoharjo mengalami keracunan pada Kamis (16/1/2025) usai menyantap makanan dalam program MBG. Sebelum keracunan, para siswa tersebut mengaku mencium bau basi dari ayam tepung yang menjadi lauk bersama nasi putih, sayur cah wortel tahu, buah naga, dan susu.
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, mengatakan sejumlah anak yang mengalami pusing, mual, hingga muntah tersebut, sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat. Bahkan, menu makanan yang sebabkan keracunan langsung ditarik oleh Satuan Pelaksanaan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan diganti dengan menu lain.
"SOP yang diterapkan dalam MBG ini adalah sekolah melaporkan kepada SPPG dan Puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan," kata Hasan dalam keterangan tertulis, Jumat (17/1/2025).
Baca juga:
- PCO Tak Permasalahkan Siswa Bawa Bekal: Tugas Negara Siapkan MBG
- Pemerintah akan Memperketat Kualitas Makanan di Program MBG
saya ingin berkomentar
- kirim
Komentar Terbaru(0)
- tidak ada komentar
OLXTOTO menyarankan
- 2025-02-01 00:22:16Bara Api Antikorupsi IM57+: Masa Depan KPK hingga Harun Masiku
- 2025-02-01 00:22:16Hasto Tidak Ditahan usai Diperiksa KPK selama 3,5 Jam
- 2025-02-01 00:22:16Hasto PDIP Ajukan Praperadilan Status Tersangka ke PN Jaksel
- 2025-02-01 00:22:16Polisi: Bentrok di Ambon Dipicu Balap Liar & Mabuk, Bukan SARA
- 2025-02-01 00:22:16Senjakala Toko Buku di Indonesia, Adaptasi Jadi Kunci Bertahan
- 2025-02-01 00:22:16Said Abdullah Dituding Lakukan Money Politics di Pilkada Sumenep
- 2025-02-01 00:22:16Tom Lembong Diperiksa Lagi di Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula
- 2025-02-01 00:22:16Panda Nababan: Jokowi Jadi Pemicu Hubungan Prabowo
- 2025-02-01 00:22:16Agung Sedayu Akui Punya Tanah, Klaim Bukan di Laut Tangerang
- 2025-02-01 00:22:16Mega Singgung Bahlil di HUT PDIP soal Gelar Doktor Ditangguhkan
Peristiwa Panas
- 2025-02-01 00:22:16Pria Tewas Bunuh Diri usai Lompat dari Lantai 11 Mal PVJ Bandung
- 2025-02-01 00:22:16KPU Jakarta Kembalikan Dana Hibah Pilkada Putaran Kedua Rp355 M
- 2025-02-01 00:22:16PT Pos Indonesia Persiapkan Diri Jadi Holding Logistik Darat
- 2025-02-01 00:22:16KPK Harus Tegas agar Tak Melulu Dituding Jadi Alat Politik
- 2025-02-01 00:22:16Last Dinosaurs: Kami Sempat Berpikir Takkan Bisa Main Live Lagi
- 2025-02-01 00:22:16PT Pos Indonesia Persiapkan Diri Jadi Holding Logistik Darat
- 2025-02-01 00:22:16KPK Harus Tegas agar Tak Melulu Dituding Jadi Alat Politik
- 2025-02-01 00:22:16Status Quo Pimpinan Parpol: Feodalisme di Alam Demokrasi
- 2025-02-01 00:22:16Menteri Nusron Cabut SHGB Milik Agung Sedayu di Laut Tangerang
- 2025-02-01 00:22:16KPK Periksa Plt Dirjen Imigrasi Terkait Perlintasan Harun Masiku
Hotspot Terbaru
- 2025-02-01 00:22:16Jusuf Kalla: Ini Pemilu yang Paling Buruk Dibanding Sebelumnya
- 2025-02-01 00:22:16Sebanyak 211 PMI Bermasalah Dipulangkan dari Arab Saudi
- 2025-02-01 00:22:16Pramono Janji Kembali ke Daerah Dikunjunginya saat Kampanye
- 2025-02-01 00:22:16Mirip Kasus Harun Masiku, KPK Dalami Maria Lestari Lolos ke DPR
- 2025-02-01 00:22:16Kemenkum Proses Ekstradisi Buronan KPK, Paulus Tannos
- 2025-02-01 00:22:16Pemda Seharusnya Berkomitmen Kelola Angkutan Umum secara Mandiri
- 2025-02-01 00:22:16KPU Akan Tetapkan Pasangan Cakada Tak Bersengketa di MK Hari Ini
- 2025-02-01 00:22:16Kejagung Ajukan Banding Putusan Helena Lim di Kasus Timah
- 2025-02-01 00:22:16Melihat Pendidikan Sikka, Teringat Frans Seda
- 2025-02-01 00:22:16Kemenlu RI Laporkan 4 WNI Terdampak Kebakaran di Los Angeles