Salah, Video Diklaim Banjir Malang pada 1 Desember 2024
Menyusul peristiwa ini, berseliweran video di jagat maya yang diklaim sebagai dokumentasi banjir di Malang pada 2024. Akun Facebook bernama “Rico Fauzan” (arsip) salah satunya, menyebarkan narasi ini dalam bentuk klip berdurasi 5 menit.
Akun itu menyebut bahwa kejadian berlangsung pada Minggu, (1/12/2024) di Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur. “Semoga tidak ada korban jiwa dan semua di beri keselamatan. amin ya rabb #fbpro,” tulis akun pengunggah di takarir unggahannya.
Dalam video tampak banjir dengan arus deras menyapu jalanan dan merobohkan pepohonan. Tak hanya itu, video juga memperlihatkan banjir bandang yang merendam rumah warga, serta menyebabkan tanah longsor.
Sejak berseliweran dari Senin (2/12/2024) hingga Rabu (11/12/2024), video ini sudah ditonton sebanyak 731 kali dan mendapatkan 18 reaksi emoji serta 33 komentar. Tirto menemukan narasi identik juga disebarkan oleh akun Facebook “Heru Suryono” (arsip) pada hari yang sama.
Lantas, bagaimana faktanya?
Penelusuran Fakta
Setelah menonton video sampai tuntas, Tim Riset Tirto mencoba mengambil keyframedari cuplikan awal dan memasukkannya ke Google Image. Dari situ kami menemukan beberapa akun TikTok yang menyebarkan klip serupa, seperti ini dan ini.
Melihat waktu unggahan klip TikTok, video tersebut rupanya tak diambil baru-baru ini dan sudah beredar sejak Oktober 2022. Salah satu akun pengunggah menyertakan keterangan bahwa peristiwa ini terjadi di Malang.
Untuk menelusuri lebih lanjut kebenaran video ini, Tirto mencoba memanfaatkan mesin pencarian Google dan mengetik kata kunci “video banjir Malang 2024”. Hasilnya, kami menemukan kalau klip dengan klaim banjir Malang pada 1 Desember 2024 ini telah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Dampit, Iptu Ahmad Taufik, pun telah angkat bicara merespons video ini. Lewat laporan Tribun News, ia menyampaikan video banjir bandang dan longsor yang beredar sejak 30 November 2024 itu tidak benar adanya.
Taufik mengatakan, video merupakan dokumentasi peristiwa banjir yang terjadi dua tahun silam, tepatnya pada Oktober 2022. Mantan Kepala Seksi Humas atau Kasihumas Polres Malang itu meminta masyarakat untuk tidak panik menyikapi video yang beredar.
“Kejadiannya dua tahun lalu, itu peristiwa banjir dan tanah longsor di Dusun Kampung Teh, Desa Sukodono, Kecamatan Dampit,” ujar Taufik, Senin (2/11/2024).
Senada, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kabupaten Malang, R. Ichwanul Muslimin, pun menyampaikan bahwa narasi yang berseliweran hoaks.
Menukil inimalangraya.com, Ichwanul bilang, rekaman yang beredar merupakan video peristiwa banjir yang terjadi pada Oktober 2022.
“Saya pastikan peristiwa banjir bandang serta tanah longsor itu di Dusun Kampung Teh, Desa Sukodono, Kecamatan Dampit. Kejadian beberapa tahun lalu jadi warga tidak perlu panik,” ujarnya, mengutip inimalangraya.com, Senin (2/12/2024).
Bencana banjir dan tanah longsor memang terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Malang pada Oktober 2022. Seperti dilaporkan Detik,Senin (17/10/2024), peristiwa longsor disertai aliran air deras terjadi di Kampung Teh, Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Sementara terkait banjir Malang yang terjadi pada penghujung November lalu, dilansir Kompas, Minggu (1/12/2024),BPDB Kabupaten Malang mencatat total ada 111 rumah dan 2 unit mobil pikup terendam banjir dengan jumlah warga terdampak sebanyak 119 kepala keluarga.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video banjir bandang dan tanah longsor yang diklaim terjadi pada 1 Desember 2024 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Video tersebut tak direkam baru-baru ini, melainkan beredar sejak Oktober 2022. Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Dampit, Iptu Ahmad Taufik, pun menyatakan video banjir bandang dan longsor di Malang yang beredar sejak 30 November 2024 itu tidak benar adanya.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected].
saya ingin berkomentar
- kirim
Komentar Terbaru(0)
- tidak ada komentar
OLXTOTO menyarankan
- 2025-02-01 01:45:14Menlu Sugiono Telepon Menlu AS Bahas Kawasan Indo
- 2025-02-01 01:45:14Polemik Potongan Aplikasi Ojol & Jalan Panjang Menuju Sejahtera
- 2025-02-01 01:45:14Kantor Pemuda Pancasila di Bandung Dirusak, Ada Korban Luka
- 2025-02-01 01:45:14BPOM soal Kasus Keracunan Sukoharjo: Mau Terlibat Formal di MBG
- 2025-02-01 01:45:14Teknokrasi: Ironi Ilmuwan dalam Jerat Kekuasaan
- 2025-02-01 01:45:14Cegah Ancaman Kartel, Trump akan Perketat Perbatasan Meksiko
- 2025-02-01 01:45:14Ditjen Imigrasi akan Periksa WN Cina Selipkan Uang di Paspor
- 2025-02-01 01:45:14Membaca Ulang Risiko Kebijakan KPR untuk Nasabah Kredit Macet
- 2025-02-01 01:45:14Feri Amsari Bicara Kerusakan Demokrasi Kepemiluan di Era Jokowi
- 2025-02-01 01:45:14Bung Towel Diancam Disiram Air Keras dan Anaknya Mau Diculik
Peristiwa Panas
- 2025-02-01 01:45:14Kemendikti Saintek Siap Jalankan Wacana Kampus Kelola Tambang
- 2025-02-01 01:45:14Program MBG Belum Merata, Prabowo: Saya Minta Maaf
- 2025-02-01 01:45:14Pemerintah Janji Terus Evaluasi Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis
- 2025-02-01 01:45:14Israel Terus Bombardir Gaza, Tuduh Hamas Belum Serahkan Sandera
- 2025-02-01 01:45:14KPK Yakin Proses Ekstradisi Buron Paulus Tannos Berjalan lancar
- 2025-02-01 01:45:14Pembatasan Gadget & Medsos Jangan Halangi Anak Akses Informasi
- 2025-02-01 01:45:142 TNI AL Penembak Bos Rental Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
- 2025-02-01 01:45:14KPK Batal Periksa Walkot Semarang Mbak Ita, Ini Alasannya
- 2025-02-01 01:45:14Menggugat Narasi Tanah Subur dan Realitas Pertanian Indonesia
- 2025-02-01 01:45:14Mendikti: Kemenkeu Sudah Setujui Perhitungan Tukin Dosen
Hotspot Terbaru
- 2025-02-01 01:45:14Cerita Aiman Witjaksono Pilih Berpolitik & Dilaporkan ke Polisi
- 2025-02-01 01:45:14Wacana Omnibus Law Pemilu: Aksi Penyelarasan atau Konflik Baru?
- 2025-02-01 01:45:142 TNI AL Penembak Bos Rental Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
- 2025-02-01 01:45:14Nelangsa Petani di Bantul: Tanam Tujuh Kali, Panen Satu Kali
- 2025-02-01 01:45:14Agung Sedayu Akui Punya Tanah, Klaim Bukan di Laut Tangerang
- 2025-02-01 01:45:14Syarat dari Kemenkes untuk Layanan Cek Kesehatan Gratis
- 2025-02-01 01:45:14Ratusan Korban Kebakaran Kemayoran Mengungsi ke Polres Jakpus
- 2025-02-01 01:45:14KPK Telusuri Alasan Anggota DPR Maria Lestari Mangkir 2 Kali
- 2025-02-01 01:45:14Quo Vadis Politik Hukum Progresif Pembentukan Peraturan
- 2025-02-01 01:45:14Korban Investasi Bodong di Jakbar Rugi Rp10