Arti Gencatan Senjata & Apakah Israel Sudah Menyerah di Gaza?
Gencatan senjata atau ceasefiredalam Kamus Cambridgememiliki pengertian berupa kesepakatan, biasanya antara dua pasukan, untuk menghentikan pertempuran guna memungkinkan diskusi tentang perdamaian.
Dalam konteks Gaza, gencatan senjata yang dimaksud merujuk pada penghentian konflik antara Israel dan Hamas yang sudah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu. Dalam rentang 15 bulan berjalan hingga jelang gencatan senjata, perang tersebut telah menimbulkan banyak penderitaan.
Baca juga:Gencatan Senjata, Menlu RI Soroti Kekejaman Israel di Palestina
Apakah Israel Sudah Menyerah di Gaza Setelah Gencatan Senjata?
Gencatan senjata atau penghentian perang di Gaza, sesuai rencana akan dilakukan bertahap. Tahap 1 dimulai Minggu (19/1/2024) dan akan berlangsung selama 42 hari atau selama 6 pekan.
Melansir Al Jazeera, pada tahap 1 tersebut, Israel akan menarik pasukannya dari pusat-pusat penduduk Gaza ke wilayah yang jaraknya tidak lebih dari 700 meter. Namun, sedikit pengecualian nampaknya untuk Koridor Netzarim, yang notabene merupakan zona pendudukan yang didirikan Israel di Jalur Gaza. Penarikan dari Netzarim diperkirakan dapat dilakukan bertahap.
Berikutnya, Israel akan mengizinkan warga sipil kembali ke rumah mereka, yang berada di kantong utara daerah terkepung. Israel juga mengizinkan warga Palestina yang mengalami luka untuk meninggalkan Jalur Gaza guna mendapatkan perawatan. Serta membuka penyeberangan Rafah dengan Mesir, 7 hari pasca diberlakukannya tahap 1.
Pasukan Israel akan mengurangi kehadiran mereka di Koridor Philadelphia, yang notabene merupakan wilayah perbatasan antara Mesir dan Gaza. Israel direncanakan mundur sepenuhnya, paling lambat pada hari ke-50 setelah kesepakatan mulai berlaku. Tahap 1 juga diwarnai pertukaran tawanan kedua pihak. Israel rencananya melepas 30 tahanan, sedangkan Hamas akan menyerahkan 33 tahanan.
Pertanyaan apakah konflik di Gaza bakal berhenti, akan terjawab andai Hamas dan Israel mencapai kata sepakat lagi untuk tahap 2 dan 3. Al Jazeeramenyebut, tahap 2 dan 3 gencatan senjata itu akan dinegosiasikan selama tahap 1.
Namun, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menegaskan, bahwa gencatan senjata masih akan berlangsung sekalipun tahap 2 dan 3 belum selesai dinegosiasikan hingga berakhirnya 6 pekan tahap 1. Dalam hal ini, AS bertindak sebagai penengah konflik antar Israel dan Hamas, bersama Qatar hingga Mesir.
“Menurut kantor berita Mesir, Associated Press, ketiga mediator yang terlibat dalam perundingan tersebut telah memberikan jaminan lisan kepada Hamas bahwa negosiasi akan terus berlanjut dan bahwa ketiganya akan mendesak tercapainya kesepakatan yang akan melihat tahap kedua dan ketiga dilaksanakan sebelum kurun waktu enam minggu awal berlalu,” tulis Al Jazeera.
Dari negosiasi yang berlangsung, termuat beberapa rincian tahap 2 dan 3 gencatan senjata. Melansir AP News, tahap 2 tersebut meliputi deklarasi ‘gencatan senjata berkelanjutan’ serta Hamas membebaskan sandera laki-laki yang tersisa (tentara dan warga sipil) dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang belum dinegosiasikan dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Berikutnya, pada tahap 3 gencatan senjata, myat sandera Israel yang tewas ditukar dengan mayat pejuang Palestina yang tewas. Ini diikuti dengan pelaksanaan rencana rekonstruksi di Gaza. Selain itu, penyeberangan perbatasan untuk pergerakan masuk dan keluar Gaza dibuka kembali.
Baca juga:Isi Kesepakatan Gencatan Senjata Israel & Hamas Mulai 19 Januari
Apakah Konflik di Gaza Berakhir Setelah Pengumuman Gencatan Senjata?
Meski islah di Gaza perlahan mulai disiarkan, kekhawatiran justru timbul jelang berlakunya gencatan senjata mulai Minggu (19/1/2025). Al Jazeeramelaporkan, 30 orang di Gaza tewas beberapa jam setelah Hamas dan Israel mencapai kata sepakat untuk lakukan gencatan senjata.
Dilaporkan Anas al-Sharif dari Al Jazeera, bahwa Israel melakukan serangan, bersamaan ketika warga di sana sedang merayakan pengumuman gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
“Namun, segera setelah pengumuman tersebut, pesawat tempur Israel memadamkan kegembiraan rakyat itu – dengan menyerang rumah sakit, tempat penampungan, dan rumah-rumah dengan serangan udara langsung,” kata al-Sharif dari Al Jazeera dikutip dari media tersebut, Kamis (16/1/2025).
Hani Mahmoud dari Al Jazeera melaporkan, bahwa masih ada kekhawatiran yang dirasakan warga di Gaza saat ini. Mereka khawatir hal yang lebih buruk akan terjadi sebelum pemboman Israel berhenti atau sejak gencatan senjata dimulai per-Minggu (19/1/2025).
“Kami memperkirakan akan terjadi lonjakan serangan pesawat tanpa awak dan artileri berat, dan itulah yang menyebabkan orang-orang mengakhiri perayaan setelah 2 jam,” kata Hani Mahmoud, Kamis (16/1/2025).
saya ingin berkomentar
- kirim
Komentar Terbaru(0)
- tidak ada komentar
OLXTOTO menyarankan
- 2025-01-24 13:08:27Menag Klaim Siswa Pesantren & Madrasah Juga Terima Program MBG
- 2025-01-24 13:08:27Bima Arya: Pergub Poligami ASN DKJ Memperketat Proses Perceraian
- 2025-01-24 13:08:27Keputusan Isu Libur Sekolah saat Ramadan Akan Diambil Pekan Ini
- 2025-01-24 13:08:27Kabinet Israel Akhirnya Setuju Genjatan Senjata di Gaza
- 2025-01-24 13:08:27Menteri Agus Minta Klarifikasi WN Cina Taruh Uang di Paspor
- 2025-01-24 13:08:27Gencatan Senjata, Menlu RI Soroti Kekejaman Israel di Palestina
- 2025-01-24 13:08:27Menhut Bantah Rusak 20 Juta Hektare Hutan untuk Lahan Pangan
- 2025-01-24 13:08:27PCO Tak Permasalahkan Siswa Bawa Bekal: Tugas Negara Siapkan MBG
- 2025-01-24 13:08:27Perang Garam di Pantai Barat Minangkabau
- 2025-01-24 13:08:27Menteri KKP: Pagar Laut Jangan Dibongkar Dulu, Itu Barang Bukti
Peristiwa Panas
- 2025-01-24 13:08:27Susah Bangun Pagi, Rezeki (Tidak) Dipatok Ayam
- 2025-01-24 13:08:27PPATK Laporkan Kades yang Diduga Pakai Dana Desa untuk Judol
- 2025-01-24 13:08:27Polri Resmi Bentuk Desk Penanganan Masalah Ketenagakerjaan
- 2025-01-24 13:08:27Mendikti: Kemenkeu Sudah Setujui Perhitungan Tukin Dosen
- 2025-01-24 13:08:27Polisi Tangkap 3 Pelaku Penjarah Mobil Pengangkut Daging MBG
- 2025-01-24 13:08:27Bareskrim Tetapkan Pemilik Hotel Aruss Tersangka Judi Online
- 2025-01-24 13:08:27ETLE Ditambah, Polda Metro Target Tangkap 120 Juta Pelanggar
- 2025-01-24 13:08:27Kebakaran Museum Satria Mandala Padam, Diduga Dipicu Korsleting
- 2025-01-24 13:08:27Benarkah Propolis Bisa Atasi Penyakit Tuberkulosis?
- 2025-01-24 13:08:27Trotoar di Jaksel Jadi Parkiran, Pemprov DKJ Langsung Bertindak
Hotspot Terbaru
- 2025-01-24 13:08:27DPR Pangkas Biaya Manajemen, Anggaran MBG Tetap Rp71 Triliun
- 2025-01-24 13:08:27Polisi Tangkap 3 Pelaku Penjarah Mobil Pengangkut Daging MBG
- 2025-01-24 13:08:27TikTok Jamin Kesejahteraan Karyawannya di AS meski akan Diblokir
- 2025-01-24 13:08:27Yang Perlu Dilakukan agar Jakarta Tidak Tenggelam pada 2050
- 2025-01-24 13:08:27Menakar Potensi & Risiko Penggunaan Teknologi Digital Afterlife
- 2025-01-24 13:08:27Tito Akan Tanya Pj Gubernur DKJ soal Aturan ASN Boleh Poligami
- 2025-01-24 13:08:27Bencana Longsor di Denpasar Utara, Bali: 5 Meninggal, 3 Selamat
- 2025-01-24 13:08:27PPPA Dorong Pembatasan Penggunaan Medsos & Gadget untuk Anak
- 2025-01-24 13:08:27KPK Bantah Hasto Tak Ditahan karena Megawati Telepon Prabowo
- 2025-01-24 13:08:27Dapur Umum MBG di Bantul Ditargetkan Berjalan Akhir Januari 2025