Ketupat Kandangan: Sarapan Hangat dari Kampung Halaman
Meskipun bisa memberi jawaban berbeda-beda setiap pulang, satu makanan yang hampir tidak pernah tidak saya minta ibu carikan adalah ketupat Kandangan. Sayangnya, di Sampit, hanya ada satu warung makan yang menjual ketupat Kandangan paling nyaman, cara menyebut enak dalam bahasa Banjar.
Saking nyaman, warung makan ini bisa memutuskan waktu berjualan khusus menu ini sesuka hati. Bisa jadi ada hari ini, lalu tidak dijual lagi selama sebulan ke depan. Skema jualan suka-suka ini diberitahu bapak ketika saya beruntung mengunjungi warungnya dan mendapati kesediaan ketupat Kandangan.
Berbulan-bulan jauh dari rumah, tanpa makanan daerah yang saya sukai, tentulah saya menyetujui bapak. Saya bauntung.
Namun, keberuntungan tidak bertahan lama karena kepulangan terakhir saya berakhir lupa. Saya tidak meminta dicarikan ketupat Kandangan pada ibu. Saya lupa mengunjungi warung makan suka-suka itu untuk mengecek kebejoan. Saya baru ingat kalau sudah tidak makan ketupat Kandangan ketika menuliskan makanannya saat ini.
Yang Spesial dari Ketupat Kandangan
Kalau mengutip dari KBBI, ketupat adalah makanan yang dibuat dari beras, dimasukkan dalam anyaman daun kelapa berbentuk segi empat, sebagai pengganti nasi. Dari serial Upin Ipin, ketupat juga didemonstrasikan sama. Bentuk ketupat ini berbeda untuk hidangan ketupat Kandangan, khususon ketupat ini dibungkus berbentuk segitiga sama sisi.
Beras yang digunakan untuk bahan ketupatnya pun tidak sembarangan. Sebagai kunci kelezatan ketupat, beras isiannya haruslah punya lokal yang ditanam di lahan gambut Kalimantan Selatan. Alhasil, ketupat bertekstur pera dan berbutir-butir, tidak pulen seperti beras Jawa.
Selain itu, karena namanya diikuti penyebutan daerah Kandangan yang merupakan ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, ketupat Kandangan diikuti budaya makan ketupat masyarakat setempat. Tidak hanya dihidangkan saat lebaran, seperti lekatnya tradisi makan ketupat, ketupat Kandangan bisa dimakan setiap hari, bahkan untuk sarapan.
Kendati kuahnya terkesan kaya karena santan, ketupat Kandangan tetap terasa pas atas jasa bumbu-bumbu tradisional yang bekerja sama membentuk satu racikan. Kudos untuk kayu manis, pala, cengkeh, dan kapulaga yang saling bahu-membahu untuk cita rasa ini.
Ikan Haruan Pelengkap Ketupat Kandangan
Kombinasi rasa yang pas dari suatu makanan tidak akan lengkap tanpa lauk yang sepadan. Ketupat Kandangan jelas memahami peraturan makanan yang satu ini.
Karena itulah, julukan ‘Kandangan’ yang disematkan ini diikuti pakem khusus dalam penyajiannya yang didampingi dengan lauk berupa ikan haruan (gabus). Berbeda dengan ketupat lain yang bisa disantap bersama telur, ayam, atau daging, memakan ketupat Kandangan tidak bersama ikan haruan seperti haram hukumnya.
Di balik sabda pakem memakan ketupat Kandangan bersama ikan haruan sebagai pendamping, alasan utama dipilihnya ikan ini adalah jumlahnya yang berlimpah di sungai sampai rawa sekitar daerah Kandangan. Kemudahan ikan haruan ditemukan menjadikannya ditetapkan sebagai pilihan satu-satunya yang bisa dimakan bersama ketupat Kandangan.
Ikan haruan selanjutnya akan diolah dengan cara diasap, kemudian dimasak bersama santan dan rempah-rempah yang menghasilkan kuah kental berwarna kuning keemasan untuk kuah ketupat. Setelah masak, semuanya akan disajikan bersama satu piring dalam kondisi hangat.
Rasa ikan haruan yang manis dan gurih menjadi pelengkap rasa ketupat Kandangan berkuah santan yang menyegarkan. Tak heran, makanan ini menjadi pilihan sarapan yang hampir bisa ditemukan di sepanjang jalan Kalimantan Selatan, khususnya Kandangan. Sayang saja, sulit menemukannya disajikan seenak yang otentik di luar kandang.
saya ingin berkomentar
- kirim
Komentar Terbaru(0)
- tidak ada komentar
OLXTOTO menyarankan
- 2025-01-30 21:28:31Yusril Yakin Hambali Eks JI akan Bertobat dari Terorisme
- 2025-01-30 21:28:31Maria Lestari Bantah Jadi Anggota DPR dari PDIP Dibantu Hasto
- 2025-01-30 21:28:31Basuki Sebut Tower ASN di IKN Rampung Maret 2025
- 2025-01-30 21:28:31Maria Lestari Penuhi Panggilan KPK terkait Kasus Hasto
- 2025-01-30 21:28:31Klinik Swasta akan Dilibatkan dalam Program Cek Kesehatan Gratis
- 2025-01-30 21:28:31Ditjen Imigrasi akan Periksa WN Cina Selipkan Uang di Paspor
- 2025-01-30 21:28:31Arti Gencatan Senjata & Apakah Israel Sudah Menyerah di Gaza?
- 2025-01-30 21:28:31Kisah Karapan Sapi di Kota Bandung Tahun 1935
- 2025-01-30 21:28:31Budi Arie Bicara soal Judi Online hingga Cawe
- 2025-01-30 21:28:31LKPP Koordinasi dengan KPK Cegah Korupsi Lewat e
Peristiwa Panas
- 2025-01-30 21:28:31Ima Mahdiah: Pram
- 2025-01-30 21:28:31LKPP Koordinasi dengan KPK Cegah Korupsi Lewat e
- 2025-01-30 21:28:31BGN Sebut Siswa Sukoharjo Keracunan MBG karena Kesalahan Teknis
- 2025-01-30 21:28:31KPK Tidak Hadir, Sidang Praperadilan Hasto Ditunda 5 Februari
- 2025-01-30 21:28:31Dilukis bak Srikandi Memanah, Megawati: Saya Harus Bidik Siapa?
- 2025-01-30 21:28:31Mendikdasmen Jamin Tak Ada Gap usai Ada Sekolah Unggulan Garuda
- 2025-01-30 21:28:31Pasar Hewan Imogiri Ditutup Akibat 322 Sapi Kena PMK
- 2025-01-30 21:28:31TNI Lanjut Pembongkaran Pagar Laut Meski KKP Minta Penundaan
- 2025-01-30 21:28:31Diary of Genocide Saksi Nyata Pembantaian Massal di Palestina
- 2025-01-30 21:28:31Anggota TNI yang Acungkan Pistol di Kemang Diperiksa Denpom
Hotspot Terbaru
- 2025-01-30 21:28:31Mengawal Kepuasan, Menyempurnakan Kemuliaan Melalui Kawal Haji
- 2025-01-30 21:28:312 TNI AL Penembak Bos Rental Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
- 2025-01-30 21:28:312 TNI AL Penembak Bos Rental Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
- 2025-01-30 21:28:31Polisi & Basarnas Cari Mobil Purnawirawan TNI Tewas di Marunda
- 2025-01-30 21:28:311 Orang Meninggal Dunia akibat Kebakaran 1 Rumah di Cakung Timur
- 2025-01-30 21:28:31Isi Kesepakatan Gencatan Senjata Israel & Hamas Mulai 19 Januari
- 2025-01-30 21:28:31KKP Minta Pemprov Jabar & TRPN Urus Izin Pemanfaatan Ruang Laut
- 2025-01-30 21:28:31Israel Terus Bombardir Gaza, Tuduh Hamas Belum Serahkan Sandera
- 2025-01-30 21:28:31Dua Polisi di Kuta, Bali Ditahan usai Peras Turis Asal Kolombia
- 2025-01-30 21:28:31Mendidaksmen Akui Ada Kesenjangan Jumlah Anak Disabilitas & SLB