Bahlil: Belum Ada Rencana Pemangkasan Produksi Nikel di 2025
Ia menambahkan, Kementerian ESDM ingin menjaga keseimbangan antara permintaan perusahaan terhadap rencana kerja dengan anggaran biaya (RKAB) dan kapasitas industri.
“Membuat RKAB itu kan berdasarkan kebutuhan, ya. Pemangkasan belum ada. Yang ada itu adalah menjaga keseimbangan antara permintaan perusahaan terhadap RKAB dan kapasitas industri, serta memperhatikan juga adalah pelaku pengusaha lokal,” ungkap Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/01/2025).
“Yang 40 persennya dia harus mengambil yang masyarakat lokal. Kalau tidak, gimana masyarakat lokal mau jual ke mana?” kata Bahlil.
Sebelumnya, Bahlil mengaku Kementerian ESDM tengah menghitung angka kebutuhan rill bijih nikel oleh industri smelter. Upaya ini dilakukan karena pemerintah ingin menjaga keseimbangan nilai kebutuhan nikel dan angka produksi nikel.
Dengan demikian, Bahlil menilai, RKAB perusahaan pemegang izin usaha tambang (IUP) nikel yang akan disetujui 2025 akan dievaluasi karena pemerintah tidak ingin produksi nikel tidak terserap oleh industri.
Selain itu, pemerintah berharap, upaya evaluasi bisa mendongkrak harga nikel di pasaran sehingga menjadi lebih baik.
Baca juga:
- Fadli Zon: Kekayaan Kita Bukan Hanya Nikel & Batu Bara
- ANTAM Alokasikan Rp125,89 M untuk Eksplorasi Emas-Nikel-Bauksit
saya ingin berkomentar
- kirim
Komentar Terbaru(0)
- tidak ada komentar
OLXTOTO menyarankan
- 2025-01-27 07:53:09Evaluasi Mendiktisaintek Tetap Sah, Meski Persoalan Telah Islah
- 2025-01-27 07:53:09Skrining Kesehatan Gratis, Menko PMK: Cegah Penyakit Kronis
- 2025-01-27 07:53:09iPhone 16 Dilarang Dijual di Indonesia, Kok IMEI
- 2025-01-27 07:53:09Kejagung Tetapkan 9 Tersangka Baru Kasus Korupsi Importasi Gula
- 2025-01-27 07:53:09Pemerintah Batalkan Eksekusi Terpidana Narkoba Asal Prancis
- 2025-01-27 07:53:09Daftar Nama 14 Korban Hilang Kebakaran Glodok Plaza
- 2025-01-27 07:53:09Polisi & Basarnas Cari Mobil Purnawirawan TNI Tewas di Marunda
- 2025-01-27 07:53:09Prabowo Resmikan Proyek Tenaga Listrik di 18 Provinsi Hari Ini
- 2025-01-27 07:53:09Skandal Putusan MK & Kartelisasi Politik yang Lemahkan Demokrasi
- 2025-01-27 07:53:09Kebakaran Melanda Glodok Plaza, 7 Orang Masih Terjebak
Peristiwa Panas
- 2025-01-27 07:53:09Perawatan Infertilitas Hanya untuk Orang Kaya?
- 2025-01-27 07:53:09Masalah DPR Bukan pada Kuantitas Parpol, tapi Kualitas Kerja
- 2025-01-27 07:53:09Menteri Agus Minta Klarifikasi WN Cina Taruh Uang di Paspor
- 2025-01-27 07:53:09Isi Kesepakatan Gencatan Senjata Israel & Hamas Mulai 19 Januari
- 2025-01-27 07:53:09Jalan Tengah Krisis Pengungsi Rohingya
- 2025-01-27 07:53:09Stikom Bandung Batalkan Kelulusan & Tarik Ijazah 233 Mahasiswa
- 2025-01-27 07:53:09Maria Lestari Bantah Jadi Anggota DPR dari PDIP Dibantu Hasto
- 2025-01-27 07:53:09Prabowo Resmikan Proyek Tenaga Listrik di 18 Provinsi Hari Ini
- 2025-01-27 07:53:09Daftar Perjalanan KA Batal & Dialihkan akibat Banjir di Grobogan
- 2025-01-27 07:53:09Trump akan Izinkan TikTok Beroperasi Lewat Perintah Eksekutif
Hotspot Terbaru
- 2025-01-27 07:53:09Korupsi Pasar Cigasong, Arsan Latif Cs Divonis 4 Tahun Penjara
- 2025-01-27 07:53:09Pemerintah Diberi Ruang Izinkan Perguruan Tinggi Kelola Tambang
- 2025-01-27 07:53:09Prabowo Resmikan Proyek Tenaga Listrik di 18 Provinsi Hari Ini
- 2025-01-27 07:53:09Menjajal Ojek Online Zendo Milik Muhammadiyah di Yogyakarta
- 2025-01-27 07:53:09Menghitung Kerugian Finansial WHO Jika Amerika Serikat Hengkang
- 2025-01-27 07:53:09Tersandung Kasus Plagiat, Verrel Uziel Dicopot dari Ketua BEM UI
- 2025-01-27 07:53:09Rosan Target Apple Investasi di Indonesia Capai 10 Miliar USD
- 2025-01-27 07:53:09Apa yang Bikin Orang Tergila
- 2025-01-27 07:53:09BDS Indonesia: Boikot Bentuk Dukungan Konkret ke Palestina
- 2025-01-27 07:53:09Pemerintah Diberi Ruang Izinkan Perguruan Tinggi Kelola Tambang