Kronologi Pemerkosaan WNA oleh Pengemudi Ojek di Bali
“Benar [adanya laporan mengenai peristiwa pemerkosaan di Pecatu]. Masih didalami berdasarkan laporan korban yang diterima tanggal 2 Januari. Pelaku masih dalam pengejaran,” kata Kabid Humas Polda Bali, Jansen Avitus Panjaitan, ketika dikonfirmasi kontributor Tirto, Selasa (07/01/2025).
Jansen memaparkan bahwa korban yang berinisial YA (33) merupakan seorang WNA yang sedang berlibur di Bali. Pada malam pergantian tahun, korban sedang merayakan pesta di Utilis Warung, Pantai Nyang Nyang, Uluwatu, bersama dengan enam orang temannya.
“Korban berjalan kaki mendahului sambil mencoba mencari kendaraan untuk kembali ke tempat menginap di Tumbak Bayuh, Mengwi. Saat itu, korban melihat ada sepeda motor dengan pengemudi yang menggunakan jaket dan helm berwarna hijau sedang menurunkan dua penumpang WNA. Korban lupa ada tulisan di jaket tersebut atau tidak,” terang Jansen.
Pengemudi tersebut memutar sepeda motornya untuk menghampiri korban, lalu membuat gestur menawarkan diri untuk mengantar korban ke alamat yang hendak dituju. Korban tidak curiga karena pengemudi tersebut terlihat ramah kepada dua orang penumpang sebelumnya. Setelah korban mengonfirmasi alamat, mereka berangkat.
Sayangnya, lantaran tak ada sinyal, korban tidak bisa menggunakan Google Maps untuk memastikan kesesuaian arah pengemudi dengan alamat tujuannya. Di perjalanan, pengemudi itu mendadak membawa korban ke jalan turunan dan tanjakan yang gelap, hanya terdapat semak-semak di sekitarnya.
“Karena merasa aneh, korban mencoba menghubungi temannya. Namun, pelaku menghentikan kendaraannya dan langsung merampas HP korban dengan tangan kiri. HP korban dijatuhkan ke jalan,” sambung Jansen.
Pelaku lantas menunjukkan niatnya untuk melakukan hubungan seksual melalui tulisan di ponselnya dan meminta korban untuk tidak berteriak. Setelah itu, pelaku langsung melancarkan aksinya dengan mencekik leher korban seusai turun dari motor.
“Sempat terjadi perlawanan dari korban, tapi korban tidak bisa melawan hingga terjatuh. Selanjutnya, pelaku menyeret korban ke semak-semak dan melancarkan aksinya, disertai pemaksaan dan kekerasan fisik,” ungkap Jansen.
Akibatnya, korban YA mengalami luka lecet di sekitar leher dan suaranya berubah serak karena dicekik pelaku. Selain itu, kedua tangan, punggung, dan kedua kaki korban juga lecet, serta terasa sakit di bagian kelamin.
Jansen menyatakan bahwa penyidikan untuk mengungkap identitas pengemudi ojek yang memerkosa YA masih terus berlangsung hingga saat ini. Garis polisi sudah dipasang di sejumlah titik lokasi kejadian dan petunjuk-petunjuk awal sudah dikantongi aparat. Namun, hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut yang didapatkan mengenai keberadaan pelaku.
“Kami terus berusaha, sebab kejadian ini sangat mencoreng citra pariwisata Bali,” tutupnya.
Baca juga:
- Pohon Tumbang di Monkey Forest, 2 WNA Dilaporkan Tewas
- Objek Wisata Monkey Forest Tutup Sementara usai 2 WNA Meninggal
saya ingin berkomentar
- kirim
Komentar Terbaru(0)
- tidak ada komentar
OLXTOTO menyarankan
- 2025-01-28 19:23:59Merunut Siapa Bertanggung Jawab atas HGB Pagar Laut di Tangerang
- 2025-01-28 19:23:59Analisis Connie Bakrie soal Siapa Terunggul di Debat Capres
- 2025-01-28 19:23:59Korupsi Pasar Cigasong, Arsan Latif Cs Divonis 4 Tahun Penjara
- 2025-01-28 19:23:59Ketum AJI: Perlindungan pada Jurnalis Itu Kecil, Bahkan Tak Ada
- 2025-01-28 19:23:59Evaluasi Mendiktisaintek Tetap Sah, Meski Persoalan Telah Islah
- 2025-01-28 19:23:59Khoirudin soal Kemenangan PKS hingga Anggota DPRD Kampanyekan RK
- 2025-01-28 19:23:59Masinton: Pemilu Brutal Ini, Potensi Melanggengkan Kuasa Jokowi
- 2025-01-28 19:23:59BGN Akui Anggaran MBG Masih Kurang, meski Jadi Program Andalan
- 2025-01-28 19:23:59Bentrok Suporter & Aparat: Kita Bisa Tak Dipercaya Internasional
- 2025-01-28 19:23:59Kemendikti akan Atur Ulang Distribusi Dokter daripada Tambah FK
Peristiwa Panas
- 2025-01-28 19:23:59Timnas AMIN Ungkap Upaya Intimidasi, Netralitas Pemilu & Koalisi
- 2025-01-28 19:23:59Solusi Berantas Ketidakjujuran Akademik
- 2025-01-28 19:23:59Adakah Ladang Cuan bagi Indonesia Bila Tiktok Dilarang di AS?
- 2025-01-28 19:23:59Energi Muda untuk Masa Depan Indonesia Terbarukan
- 2025-01-28 19:23:59Perspektif Hak Asasi Manusia bagi Kepariwisataan Indonesia
- 2025-01-28 19:23:59Mimpi Sendi Fardiansyah, dari Istana Negara Menuju Kota Bogor
- 2025-01-28 19:23:59Transformasi Bulog, Maju atau Kembali ke Masa Lalu?
- 2025-01-28 19:23:59Skandal Putusan MK & Kartelisasi Politik yang Lemahkan Demokrasi
- 2025-01-28 19:23:59Merekayasa Sistem Pemilu Tanpa Membunuh Demokrasi
- 2025-01-28 19:23:59Menag Minta KPK Awasi Pelaksanaan Haji hingga ke Arab Saudi
Hotspot Terbaru
- 2025-01-28 19:23:59Pertaruhan KPU: Siapkan Pilkada & Pulihkan Kepercayaan Publik
- 2025-01-28 19:23:59Hari Santri sebagai Warisan Jokowi
- 2025-01-28 19:23:59Menikmati Wisata Perahu Kali Pepe saat Perayaan Imlek di Solo
- 2025-01-28 19:23:59Korban Meninggal Kebakaran Glodok Plaza Bertambah Jadi 11 Orang
- 2025-01-28 19:23:59Polisi Tetapkan Penodong Pistol di SPBU Jaktim Jadi Tersangka
- 2025-01-28 19:23:59Menteri Pigai Antisipasi Kebijakan Deportasi Massal Donald Trump
- 2025-01-28 19:23:59Mimpi Khofifah, Ingin Jatim Jadi Referensi Rekonsiliasi Nasional
- 2025-01-28 19:23:59Menakar Kewarasan Program Makan Siang dan Susu Gratis
- 2025-01-28 19:23:59Cerita Panas Dingin Politik SBY
- 2025-01-28 19:23:59Dino Patti Djalal Bicara Manuver Politik Luar Negeri Prabowo