Polisi Kejar Pelaku Penembakan Pengacara Hingga Tewas di Bone
"Kami tidak akan main-main dalam penanganan kasus ini. Tim gabungan telah dikerahkan dan akan bekerja maksimal sampai pelaku tertangkap," ujar Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, saat dikonfirmasi wartawan di Makassar sebagaimana dikutip Antara, Minggu (5/1/2025).
Erwin memastikan kepolisian berkomitmen menangkap pelaku penembakan dan mengungkap modus penembakan hingga pengacara tersebut meninggal dunia. Ia pun telah memerintahkan jajaran di bawahnya untuk menangani serius perkara penembakan yang terjadi Selasa (31/12/2024) lalu itu.
Erwin menerangkan, korban pengacara tersebut diketahui bernama Rudi S Gani. Ia meninggal dunia akibat luka tembak pada bagian wajahnya. Usai tertembak, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Lappariaja, tetapi nyawanya tidak dapat tertolong.
Berdasarkan keterangan para saksi, peristiwa itu terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024 sekitar pukul 21.50 Wita. Korban bersama 20 orang keluarganya sedang menggelar acara makan malam saat malam pergantian tahun 2025 di salah satu ruangan kantor yang sedang proses pembangunan.
"Waktu itu tiba-tiba terdengar satu kali suara letusan dari arah luar ruangan," kata dia sesuai dari hasil keterangan saksi yang diminta keterangannya.
Hasil pemeriksaan sementara oleh tim medis Puskesmas Lappariaja menyatakan korban mengalami luka tembak di bagian pipi kanan di bawah mata.
"Untuk penyelidikan lebih lanjut, jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara di Kota Makassar untuk dilakukan autopsi," katanya.
Selain itu, tim dari Polres Bone telah menggelar penyelidikan seperti memeriksa saksi-saksi dan pengumpulan barang bukti, pelaksanaan autopsi terhadap jenazah korban, pemeriksaan laboratorium forensik pada proyektil yang ditemukan dan dilakukan olah TKP.
"Tim gabungan yang terdiri dari Resmob Polda Sulsel, Resmob Polres Bone, dan Polsek Lappariaja masih melakukan pendalaman di lapangan. Kami juga telah membentuk tim khusus yang bekerja 24 jam untuk menangani kasus ini," katanya menegaskan.
Sejauh ini, penyidik masih berkoordinasi dengan Laboratorium Forensik Polda Sulsel untuk mengetahui hasil pemeriksaan terhadap barang bukti yang ditemukan. Polisi pun masih menelusuri motif penembakan tersebut.
"Kami masih melakukan pendalaman dan menunggu hasil resmi dari berbagai pemeriksaan yang dilakukan. Kami bekerja secepat mungkin namun tetap teliti untuk memastikan hasil yang akurat. Kami tidak berhenti sampai pelakunya ditangkap" ujarnya.
Erwin menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait kasus ini serta mempercayakan penanganan kasus kepada polisi guna pengungkapannya.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, sebelumnya menyebut korban Rudi S Gani berusia 49 tahun tewas tertembak diduga menggunakan senapan angin dan bukan senjata api.
"Jadi hasil uji labfor menyatakan, bahwa itu adalah proyektil atau senjata atau senapan angin," katanya kepada wartawan saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Baca juga:
- 2 Orang Jadi Tersangka Penggelapan di Kasus Penembakan Tangerang
- Polisi Tangkap 4 Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang
saya ingin berkomentar
- kirim
Komentar Terbaru(0)
- tidak ada komentar
OLXTOTO menyarankan
- 2025-02-02 11:20:57Jesslyn Katherine Bicara Internship & Dana Kampanye Rp100 Juta
- 2025-02-02 11:20:57Hasto PDIP Ajukan Praperadilan Status Tersangka ke PN Jaksel
- 2025-02-02 11:20:57Bahlil Klaim Tidak Mau Andalkan APBN untuk Proyek Hilirisasi
- 2025-02-02 11:20:57Ancaman Donald Trump Hantui Stabilitas Ekonomi Anggota BRICS
- 2025-02-02 11:20:57BPOM Bantu BGN Awasi Kualitas Makanan di Program MBG
- 2025-02-02 11:20:57Harga Cabai Rawit Meroket Capai 34,55 Persen pada Januari 2025
- 2025-02-02 11:20:57Polisi Masih Periksa Sopir Bus Kecelakaan Beruntun di Kota Batu
- 2025-02-02 11:20:57Hasto PDIP Ajukan Praperadilan Status Tersangka ke PN Jaksel
- 2025-02-02 11:20:57Hilirisasi Mineral dan Gandum: Dua Cerita, Satu Pelajaran Besar
- 2025-02-02 11:20:57KPK Sita Aset Rp8,1 M terkait Korupsi Dana Hibah APBD Jatim
Peristiwa Panas
- 2025-02-02 11:20:57Haul & Daya Otokritik Kiai Abdurrahman Wahid
- 2025-02-02 11:20:57PDIP Solo Gelar Aksi Cap Jempol Darah, Dukung Mega Jadi Ketum
- 2025-02-02 11:20:57KPU Jakarta Kembalikan Dana Hibah Pilkada Putaran Kedua Rp355 M
- 2025-02-02 11:20:57Komdigi Target Aturan Internet Ramah Anak Selesai dalam Sebulan
- 2025-02-02 11:20:57Bentrok Suporter & Aparat: Kita Bisa Tak Dipercaya Internasional
- 2025-02-02 11:20:57Titi Anggraini: Penghapusan PT 20% Baru Awal dari Perjuangan
- 2025-02-02 11:20:57Panda Nababan: Jokowi Jadi Pemicu Hubungan Prabowo
- 2025-02-02 11:20:57KPK Panggil Politikus PDIP Maria Lestari terkait Perkara Hasto
- 2025-02-02 11:20:57BGN Akui Anggaran MBG Masih Kurang, meski Jadi Program Andalan
- 2025-02-02 11:20:57KPK Harus Tegas agar Tak Melulu Dituding Jadi Alat Politik
Hotspot Terbaru
- 2025-02-02 11:20:57Hilirisasi Nikel: Ilusi Ekonomi dan Transisi Energi
- 2025-02-02 11:20:57Apa Faktor Utama Penyebab Kebakaran di Los Angeles?
- 2025-02-02 11:20:57Prabowo Paparkan Program Kerja saat Menerima PM Jepang di Bogor
- 2025-02-02 11:20:57Penjelasan Kemnaker Soal Kenaikan Usia Pensiun Jadi 59 Tahun
- 2025-02-02 11:20:57Partai Buruh Bicara Revisi UU Pemilu hingga Pendidikan Politik
- 2025-02-02 11:20:57Mega Singgung Bahlil di HUT PDIP soal Gelar Doktor Ditangguhkan
- 2025-02-02 11:20:57Edy Rahmayadi Minta MK Batalkan Kemenangan Bobby
- 2025-02-02 11:20:57Eks Penyidik Ngaku Sempat Ditanya KPK soal Keterlibatan Yasonna
- 2025-02-02 11:20:57Kemendikti Buka Peluang Jadikan UN Syarat Masuk Perguruan Tinggi
- 2025-02-02 11:20:57Menkes Budi Anggap Virus HMPV Penyakit Flu Biasa