Hoaks Video Tornado Api Kembar di California
Di tengah kebakaran ini, terjadi pula fenomena "Fire Tornado" atau tornado api. "Firenado"terlihat muncul di kawasan Pacific Palisades pada Jumat (10/1/2025) sekitar pukul 22.45 waktu setempat. "Firenado", dalam kondisi terburuk, diperkirakan dapat melebar hingga 12 meter dan memperburuk kebakaran lahan.
Di media sosial fenomena "firenado" menjadi bahan perbincangan di masyarakat. Beberapa akun media sosial bahkan menunjukkan sebuah video yang menunjukkan dua tornado api yang keluar bersamaan.
periksa fakta Hoaks Tornado Kembar di California, Amerika Serikat
Kami menemukan unggahan serupa di akun Instagram dari nama akun yang sama (arsip). Di situ, video ini mengumpulkan lebih dari 2.700 tanda suka. Kami juga menemukan unggahan akun @bummimadara (arsip), yang memuat narasi yang sama dan mengumpulkan lebih dari 5 ribu tanda suka.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah video yang menunjukkan tornado kembar di California tersebut benar adanya?
Pemeriksaan Fakta
Tirto melakukan fitur penelusuran gambar terbalik (reverse image search) pada Google, dengan menggunakan salah satu potongan gambar dalam video tersebut.
Hasil pencocokan gambar mengarahkan kami ke video dari akun TikTok @m_307reinke (arsip). Video yang sama, namun tidak menyebut tempat di California tersebut, diunggah pada 28 Agustus 2024.
Berdasar keterangan pelengkap video, diketahui kalau kejadian ini terjadi pada pertengahan Agustus 2024 di wilayah Wyoming. Kejadian tersebut dikenal dengan nama Kebakaran Remington.
“Kebakaran Remington yang bermula di Wyoming utara meluas hingga 194.527 hektar dan memasuki daerah Montana pada Jumat malam. Kejadian ini termasuk ke kebakaran hutan besar di area tersebut. Lebih dari 400.000 hektar telah terbakar di wilayah tersebut sejauh ini. Lebih dari 30 kebakaran terjadi di Wyoming pada Rabu, 21 Agustus 2024, saat badai petir kering melanda area tersebut,” tulis keterangan pelengkap unggahan.
Akun tersebut juga membagikan video dalam durasi yang lebih panjang. Dalam keterangan teksnya, disebut kalau kejadian tersebut tepatnya terjadi di wilayah Clearmont/Arvada, Wyoming. Pengunggah video adalah relawan pemadam api di wilayah Clearmont.
Kami juga mendapatkan video serupa yang dibagikan akun X @HotshotWake, pada 25 Januari 2024. Informasinya pun senada, bahwa kejadian tersebut bertempat di Clearmont, Wyoming.
Kami juga menemukan artikel dari USA Todayyang menyebut informasi dalam video tersebut adalah hoaks. Kepala Distrik Pemadam Kebakaran Clearmont, Josh McKinley, berada di TKP saat kejadian. "Saya adalah komandan lapangan pada kebakaran itu dan mengambil foto dan video dari peristiwa yang sama," ujarnya dalamsurel kepada USA Today.
Akun Facebook Pemadam Kebakaran Distrik Clearmont juga membagikan foto terkait tornado api tersebut pada 25 Agustus 2024.
Mengutip Kompas.com, asisten profesor dari Departemen Politeknik di Worcester Plythecnic Institute, James Urban, mengatakan, tornado api terjadi karena efek gabungan dari angin dan peningkatan laju pembakaran yang disebabkan oleh pusaran api atau pembakaran yang lebih intens.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan, video yang menunjukkan tornado kembar di California, yang tersebar di media sosial bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Video tornado api kembar tersebut adalah video dari kejadian lampau. Tornado api kembar tersebut adalah imbas dari Kebakaran Remington di Wyoming, pada akhir Agustus 2024.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected].
saya ingin berkomentar
- kirim
Komentar Terbaru(0)
- tidak ada komentar
OLXTOTO menyarankan
- 2025-01-24 05:53:50PDIP Unggul Sementara di Pileg 2024, tetapi Tak Sekuat Dulu
- 2025-01-24 05:53:50Skrining Kesehatan Gratis, Menko PMK: Cegah Penyakit Kronis
- 2025-01-24 05:53:50Update Kebakaran Glodok Plaza: 13 Hilang, 4 Meninggal Dunia
- 2025-01-24 05:53:50Efek Negatif Bila Libur Panjang Sekolah Selama Ramadan Disahkan
- 2025-01-24 05:53:50Gus Ipul Sebut Program Sekolah Rakyat Bakal Dimulai di Jakarta
- 2025-01-24 05:53:50Polemik Bripda Fauzan: Perkosa Mantan & Dinas Lagi usai Banding
- 2025-01-24 05:53:50Surya Paloh Bertemu Dasco, Bicara 100 Hari Kerja Prabowo
- 2025-01-24 05:53:50Mendikti Satryo Duga ASN Kemendikti Demo karena Tolak Dimutasi
- 2025-01-24 05:53:50Hoaks Video Tornado Api Kembar di California
- 2025-01-24 05:53:50Bahlil Sebut Data Penerima Subsidi BBM Sedang Disusun BPS
Peristiwa Panas
- 2025-01-24 05:53:50Kejati Tahan Kadisbud Jakarta Nonaktif Iwan di Rutan Salemba
- 2025-01-24 05:53:50Bulog: Penyaluran Beras SPHP Baru 9.367 Ton per Januari 2025
- 2025-01-24 05:53:50Korban Investasi Bodong di Jakbar Rugi Rp10
- 2025-01-24 05:53:50TNI Buru Desertir AD Penembak Rekannya di Bangka Belitung
- 2025-01-24 05:53:50KPK Nilai Wajar Penyidik Diperiksa soal Perintangan Penyidikan
- 2025-01-24 05:53:50Polri Resmi Bentuk Desk Penanganan Masalah Ketenagakerjaan
- 2025-01-24 05:53:505 Orang Jadi Tersangka Bentrok Ormas GRIB dan Pemuda Pancasila
- 2025-01-24 05:53:50Komdigi Sebut Prabowo Restui Pembatasan Medsos bagi Anak
- 2025-01-24 05:53:50DPR Usul Pemerintah Bentuk Saluran Pengaduan Pelaksanaan MBG
- 2025-01-24 05:53:50Ditjen Imigrasi akan Periksa WN Cina Selipkan Uang di Paspor
Hotspot Terbaru
- 2025-01-24 05:53:50Menkop: Koperasi Susu Indonesia Belum Mampu Penuhi Kebutuhan MBG
- 2025-01-24 05:53:50Fasilitas Umum Kota Bandung Rusak Akibat Permainan Koin Jagat
- 2025-01-24 05:53:50Pemprov DKJ Segera Isi Kursi Kadis hingga Lurah yang Kosong
- 2025-01-24 05:53:50Update Kebakaran Glodok Plaza: 8 Orang Dinyatakan Tewas
- 2025-01-24 05:53:50Kejagung Ajukan Banding Putusan Helena Lim di Kasus Timah
- 2025-01-24 05:53:50PCO Yakin Kasus Mendikti Satryo Selesai Lewat Dialog Internal
- 2025-01-24 05:53:50KPK Periksa Ketua Gapensi Semarang di Kasus Korupsi Pemkot
- 2025-01-24 05:53:50Bung Towel Diancam Disiram Air Keras dan Anaknya Mau Diculik
- 2025-01-24 05:53:50Anak Muda, Mengapa Tak Mau Jadi Petani?
- 2025-01-24 05:53:50Wamentan Ogah Sebut Upaya Datangkan 1,2 Juta Sapi sebagai Impor