OCCRP Akui Tidak Punya Bukti Jokowi Terlibat Korupsi
OCCRP juga mengakui tidak mempunyai kendali atas siapa yang dicalonkan, karena saran datang dari orang-orang di seluruh dunia. Termasuk pencalonan Jokowi. OCCRP mengeklaim memasukkan nominasi finalis yang memperoleh dukungan online terbanyak dan mempunyai dasar untuk diikutsertakan
"OCCRP tidak memiliki bukti bahwa Jokowi melakukan korupsi demi keuntungan finansial pribadi selama masa jabatannya. Namun, kelompok masyarakat sipil dan para ahli mengatakan bahwa pemerintahan Jokowi secara signifikan melemahkan komisi anti-korupsi di Indonesia. Jokowi juga banyak dikritik karena meremehkan lembaga pemilu dan peradilan di Indonesia demi menguntungkan ambisi politik putranya, yang kini menjadi wakil presiden di bawah Presiden baru, Prabowo Subianto," dikutip dari pernyataan resmi OCCRP, Sabtu (4/1/2025).
"Namun, jelas ada persepsi yang kuat di antara warga negara tentang korupsi dan ini seharusnya menjadi peringatan bagi mereka yang dinominasikan bahwa masyarakat sedang memperhatikan, dan mereka peduli. Kami juga akan terus memperhatikan,” kata Drew.
OCRP mengingatkan penghargaan ini terkadang disalahgunakan oleh individu yang ingin memajukan agenda atau ide politik mereka. Namun, tujuan dari penghargaan ini disebutnya hanya untuk memberikan pengakuan terhadap kejahatan dan korupsi.
“Penghargaan tahun ini telah memicu keterlibatan global yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang mencerminkan meningkatnya minat publik terhadap korupsi dan konsekuensinya yang luas. Penghargaan ini menyoroti pentingnya misi OCCRP untuk mengungkap dan menyingkap kejahatan dan korupsi,” ucap Drew.
Mengenal apa itu lembaga OCCRP
Dikutip dari Antara, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) merupakan organisasi jurnalisme investigasi global yang berfokus pada pemberitaan kejahatan terorganisir dan korupsi. Didirikan pada tahun 2006 oleh Drew Sullivan dan Paul Radu, OCCRP berkantor pusat di Amsterdam dan memiliki staf yang tersebar di enam benua.
Misi utama OCCRP adalah memperluas dan memperkuat jurnalisme investigatif global serta mengungkap kejahatan terorganisir dan korupsi agar publik dapat menuntut pertanggungjawaban dari para pemegang kekuasaan.
Organisasi ini menyediakan pelatihan, alat, dan sumber daya untuk membantu outlet jurnalisme investigatif berkembang dan melayani kepentingan publik.
Sejak didirikan, OCCRP telah mencapai berbagai pencapaian signifikan, termasuk lebih dari 10 miliar dolar dalam denda dan aset yang disita oleh lembaga pemerintah, 820 tindakan pemerintah, 736 penangkapan atau penahanan, 430 penyelidikan resmi, 261 tindakan sipil, 135 pengunduran diri atau pemecatan tokoh kunci, dan 135 tindakan korporasi.
OCCRP menerima dukungan dari berbagai donor yang berasal dari berbagai negara dan organisasi internasional. Donor-donor ini memainkan peran penting dalam membantu keberlanjutan dan pengembangan program-program jurnalisme investigasi yang dijalankan oleh OCCRP.
Tokoh yang berkontribusi di lembaga OCCRP
Beberapa tokoh yang berkontribusi termasuk Dutch Postcode Lottery, Ford Foundation, Slovak Agency for International Development Cooperation, dan Swedish International Development Cooperation Agency. Selain itu, terdapat juga dukungan dari United Kingdom Foreign, Commonwealth & Development Office, serta Ministry for Europe and Foreign Affairs of France.
Selain itu, lembaga ini juga didukung oleh berbagai organisasi yang mendukung kebebasan pers dan penguatan demokrasi, seperti National Endowment for Democracy, USAID, International Center for Journalists (ICFJ), dan Open Society Foundations (OSF). Dukungan ini memperkuat kapasitas OCCRP dalam mengungkap kejahatan terorganisir dan korupsi di seluruh dunia.
Baca juga:
- Apa Faktor Utama Penyebab Kecelakaan Jeju Air?
- Cerita di Balik Mahasiswa UIN Sukijo Uji Materi PT 20% ke MK
saya ingin berkomentar
- kirim
Komentar Terbaru(0)
- tidak ada komentar
OLXTOTO menyarankan
- 2025-01-28 19:23:23Guru Besar di Indonesia: Dorong Prestise dan Kualitas Akademik
- 2025-01-28 19:23:23Daya Beli Lesu, Masihkah Tanggal Diskon di 2025 Menggiurkan?
- 2025-01-28 19:23:23Saat Kemakmuran Gagal Diraih, Kepercayaan Diri Sukar Digenggam
- 2025-01-28 19:23:23Mega Kritik Kerja KPK di HUT PDIP: Yang Diubrek
- 2025-01-28 19:23:23Jalan Tengah Krisis Pengungsi Rohingya
- 2025-01-28 19:23:23Hakim MK Koreksi Frasa Penggelembungan Suara: Kondom Juga Bisa
- 2025-01-28 19:23:23Penjelasan Kemnaker Soal Kenaikan Usia Pensiun Jadi 59 Tahun
- 2025-01-28 19:23:23KPK Harus Tegas agar Tak Melulu Dituding Jadi Alat Politik
- 2025-01-28 19:23:23Merekayasa Sistem Pemilu Tanpa Membunuh Demokrasi
- 2025-01-28 19:23:23Mendikdasmen: Sudah Ada Kesepakatan Libur Sekolah saat Ramadan
Peristiwa Panas
- 2025-01-28 19:23:23Menag Minta KPK Awasi Pelaksanaan Haji hingga ke Arab Saudi
- 2025-01-28 19:23:23Polisi Akui Gestur Patwal RI 36 Arogan, tapi Berniat Mau Melerai
- 2025-01-28 19:23:23Daftar Titik Banjir di Jakarta akibat Hujan Hingga Kamis Pagi
- 2025-01-28 19:23:23Andika Cabut Gugatan Pilkada, Ahmad Luthfi Tunggu Penetapan MK
- 2025-01-28 19:23:23Def Tri Hardianto: UU Masyarakat Adat itu Perintah Konstitusi
- 2025-01-28 19:23:23Kubu Hasto Kritisi KPK Periksa Eks Penyidik: Jeruk Makan Jeruk
- 2025-01-28 19:23:23Menyoal Efektivitas Tilang Sistem Poin, Ampuh Basmi Pungli?
- 2025-01-28 19:23:23Bahlil Buka Opsi Indonesia Beli Minyak Rusia dengan Gabung BRICS
- 2025-01-28 19:23:23Partai Buruh Bicara Revisi UU Pemilu hingga Pendidikan Politik
- 2025-01-28 19:23:23Kemenag Terus Lobi Arab Saudi agar Kuota Petugas Haji Bertambah
Hotspot Terbaru
- 2025-01-28 19:23:23Dua Tanah Air M.A.W. Brouwer: Rohaniwan Psikolog, Budayawan Jenaka
- 2025-01-28 19:23:23Misteri Pagar Laut Tangerang: Sudah Seharusnya Hukum Ditegakkan!
- 2025-01-28 19:23:23Koalisi CekFakta: Langkah Meta Bisa Picu Penyebaran Hoaks Masif
- 2025-01-28 19:23:23Mega Singgung AKBP Rossa & Ferdy Sambo saat Bicara Kepolisian
- 2025-01-28 19:23:23Masinton: Pemilu Brutal Ini, Potensi Melanggengkan Kuasa Jokowi
- 2025-01-28 19:23:23KPU Tetapkan Hasto
- 2025-01-28 19:23:23Indonesia Gabung BRICS, Luhut: Pasar Kita Lebih Besar
- 2025-01-28 19:23:23Pegawai Minimarket Gagalkan Aksi Pencurian di Tasikmalaya
- 2025-01-28 19:23:23Eva Kusuma Sundari Blak
- 2025-01-28 19:23:23Respons Mendikdasmen soal Guru Hukum Siswa SD Gegara Tunggak SPP