Isi Kesepakatan Gencatan Senjata Israel & Hamas Mulai 19 Januari
Kesepakatan ini termasuk melakukan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina setelah 15 bulan berkonflik dan memanaskan ketegangan di Timur Tengah.
Dilansir dari Reuters, poses negosiasi atas kesepakatan ini berkangsung selama berbulan-bulan dengan dibantu mediator dari Mesir dan Qatar. Adapun gencatan senjata ini dilakukan tepat sebelum pelantikan Presiden terpilih AS, Donald Trump, pada 20 Januari 2025
Menurut data kementerian di Gaza, serangan yang dilakukan Israel menyebabkan lebih dari 46 ribu korban jiwa. Wilayah tersebut juga mengalami kerusakan besar dan mengakibatkan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Presiden AS, Joe Biden, menyatakan kesepakatan gencatan senjata ini akan menghentikan kekerasan dan membuka jalur bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina. Termasuk menyatukan kembali sandera dengan keluarga mereka.
Menanggapi hal itu, warga Palestina merayakannya dengan berpesta di seluruh Jalur Gaza. Warga elepaskan kegembiraan dengan bersiul, bertepuk tangan dan meneriakkan "Allahu akbar"(Tuhan adalah yang terbesar).
"Saya bahagia, ya, saya menangis, tetapi itu adalah air mata kegembiraan," kata Ghada, seorang ibu dari lima anak yang mengungsi di Kota Gaza, dikutip Kamis (16/1/2025).
Melansir dari Al Jazeera, berikut kesepatan tahap pertama dari gencatan senjata di Gaza:
1. Militer Israel akan mundur hingga 700 meter di dalam Gaza.
2. Israel akan membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina, termasuk 250 orang yang menjalani hukuman seumur hidup.
3. Kelompok-kelompok Palestina akan membebaskan 33 tawanan Israel.
4. Israel akan mengizinkan orang-orang yang terluka di Gaza untuk bepergian guna menerima perawatan medis.
5. Israel akan membuka penyeberangan Rafah dengan Mesir tujuh hari setelah dimulainya tahap pertama.
6. Pasukan Israel akan mulai mundur dari perbatasan Gaza dengan Mesir, yang dikenal sebagai Koridor Philadelphi, untuk menarik diri sepenuhnya dari sana pada tahap-tahap selanjutnya.
Kesepakatan tahap dua:
1. Jika ditentukan bahwa persyaratan untuk tahap kedua telah terpenuhi, Hamas akan membebaskan semua tawanan yang masih hidup, sebagian besar tentara pria, sebagai imbalan atas pembebasan lebih banyak warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
2. Israel berjanji memulai penarikan penuh pasukannya dari Gaza.
Kesepakatan tahap tiga:
1. Jika persyaratan tahap kedua terpenuhi, jenazah tawanan yang tersisa akan diserahkan sebagai imbalan atas rencana rekonstruksi tiga hingga lima tahun yang akan dilakukan di bawah pengawasan internasional.
2. Saat ini belum ada kesepakatan tentang siapa yang akan mengelola Gaza setelah gencatan senjata. AS telah mendesak agar Otoritas Palestina versi reformasi melakukannya.
Baca juga:
- Menilik Peluang Damai Konflik Timteng & Rusia-Ukraina era Trump
- Masa Depan Gaza 2025: Mungkinkah Terjadi Gencatan Senjata?
- Israel Klaim Serang Sekolah di Gaza untuk Singkirkan Hamas
saya ingin berkomentar
- kirim
Komentar Terbaru(0)
- tidak ada komentar
OLXTOTO menyarankan
- 2025-01-26 01:25:01Jusuf Kalla: Ini Pemilu yang Paling Buruk Dibanding Sebelumnya
- 2025-01-26 01:25:01Mendidaksmen Akui Ada Kesenjangan Jumlah Anak Disabilitas & SLB
- 2025-01-26 01:25:01Ketua DPD Tak Masalah Saran Dana Zakat Biayai MBG Ditolak Istana
- 2025-01-26 01:25:01Kejagung Limpahkan Eks Petinggi MA Zarof Ricar ke Kejari Jaksel
- 2025-01-26 01:25:01Bentrok Suporter & Aparat: Kita Bisa Tak Dipercaya Internasional
- 2025-01-26 01:25:01MK: KPK Periksa Ridwan Mansyur Tak Berkaitan Sidang Pilkada
- 2025-01-26 01:25:01AS Hapus Utang RI Rp573 M, Diganti Konservasi Terumbu Karang
- 2025-01-26 01:25:01iPhone 16 Dilarang Dijual di Indonesia, Kok IMEI
- 2025-01-26 01:25:01Eva Kusuma Sundari Blak
- 2025-01-26 01:25:01TNI Lanjut Pembongkaran Pagar Laut Meski KKP Minta Penundaan
Peristiwa Panas
- 2025-01-26 01:25:01Permukiman Padat Perlu Dibenahi Demi Cegah Kebakaran Berulang
- 2025-01-26 01:25:01Ramai Jadi Sorotan, Zendo Beri Penjelasan soal Sistem Kerja
- 2025-01-26 01:25:01KPK Panggil 4 Tersangka Kasus Korupsi di Pemkot Semarang
- 2025-01-26 01:25:01Kemenag Imbau Warga Waspadai Loker Bodong Petugas Haji 2025
- 2025-01-26 01:25:01Menikmati Wisata Perahu Kali Pepe saat Perayaan Imlek di Solo
- 2025-01-26 01:25:01UMKM Sekolah di Surabaya Berharap Dilibatkan Program MBG
- 2025-01-26 01:25:01Hakim MK Koreksi Frasa Penggelembungan Suara: Kondom Juga Bisa
- 2025-01-26 01:25:01Sebanyak 211 PMI Bermasalah Dipulangkan dari Arab Saudi
- 2025-01-26 01:25:01Jalan Tengah Krisis Pengungsi Rohingya
- 2025-01-26 01:25:01Update Kebakaran Glodok Plaza: 13 Hilang, 4 Meninggal Dunia
Hotspot Terbaru
- 2025-01-26 01:25:01Pembentukan K/L Logistik Mendesak Dilakukan
- 2025-01-26 01:25:01Alasan LLDikti IV Jatuhkan Sanksi Berat ke Stikom Bandung
- 2025-01-26 01:25:012 TNI AL Penembak Bos Rental Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
- 2025-01-26 01:25:01KPK Telusuri Alasan Anggota DPR Maria Lestari Mangkir 2 Kali
- 2025-01-26 01:25:01Penjelasan Muhammadiyah Soal Keputusan Menerima Izin Tambang
- 2025-01-26 01:25:01Bahlil: Belum Ada Rencana Pemangkasan Produksi Nikel di 2025
- 2025-01-26 01:25:01Mengenal Ndalem Pangeran Keraton Kasunanan Surakarta
- 2025-01-26 01:25:01Pengundian Lapak Teras Malioboro 2 di Beskalan Dinilai Curang
- 2025-01-26 01:25:01KemenPPPA Bicara Rencana Aturan Pembatasan Medsos untuk Anak
- 2025-01-26 01:25:01Yang Perlu Dilakukan agar Jakarta Tidak Tenggelam pada 2050