Pasar Hewan Imogiri Ditutup Akibat 322 Sapi Kena PMK
Gerbang masuk Pasar Hewan Imogiri terkunci. Pada muka gerbang dipasangi spanduk bertulis warna merah, "Mulai tanggal 14 sampai dengan 17 Januari 2025, Pasar Hewan Imogiri DITUTUP".
Penutupan pasar imbas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dilaporkan menjangkit sebanyak 322 sapi per hari ini.
"Tapi hari ini tutup, dari tanggal 14-27 Januari 2025. Tutup dua kali pasaran," ujarnya diwawancarai di Pasar Hewan Imogiri.
Agar tidak membuat pedagang kecewa, atau kecele, Turadi mengaku telah menginformasikan penutupan pasar melalui paguyuban.
"Sebelum penutupan kami koordinasi ke Paguyuban Blantik [pedagang perantara di Pasar Hewan Imogiri]. Biar tidak kecele," ucapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo, mengkonfirmasi sebanyak 322 sapi terserang PMK. Jumlah kematian sapi mencapai 32 ekor dan dua harus dipotong paksa.
Menilik kasus tersebut, DKPP Bantul pun menutup Pasar Hewan Imogiri. "Harapan kami, dengan penutupan ini akan memutus rantai penyebaran virus PMK," sebut Joko.
Joko membeberkan, keluar masuk ternak di Bantul cukup tinggi. Selain itu, Bantul merupakan lumbung daging untuk kebutuhan di DIY. "Bantul penyuplai kebutuhan daging DIY, 70 persen kebutuhan daging DIY dari Bantul," bebernya.
Pasar Hewan Imogiri jadi tujuan peternak bukan hanya dari DIY, tapi juga ada yang datang dari Pacitan di Jawa Timur dan Wonogiri di Jawa Tengah.
"Pada hari ini juga kami lakukan disinfektan di Pasar Hewan Imogiri," tandasnya.
Baca juga:
- Kementan: 60 Perusahaan akan Impor 2 Juta Sapi Perah
- Polemik Bripda Fauzan: Perkosa Mantan & Dinas Lagi usai Banding
saya ingin berkomentar
- kirim
Komentar Terbaru(0)
- tidak ada komentar
OLXTOTO menyarankan
- 2025-01-28 02:06:42Rencana Amnesti KKB Papua Harus Berlanjut pada Dialog Humanis
- 2025-01-28 02:06:42Jalan Tengah Krisis Pengungsi Rohingya
- 2025-01-28 02:06:42Buron Kasus Korupsi e
- 2025-01-28 02:06:42Pemerintah Evaluasi PSN di PIK 2 Imbas Isu Pagar Laut Banten
- 2025-01-28 02:06:42Menghitung Kerugian Finansial WHO Jika Amerika Serikat Hengkang
- 2025-01-28 02:06:42Tantangan dan Peluang Implementasi UU PDP di Industri Perbankan
- 2025-01-28 02:06:42Haul & Daya Otokritik Kiai Abdurrahman Wahid
- 2025-01-28 02:06:42Menag Minta KPK Awasi Pelaksanaan Haji hingga ke Arab Saudi
- 2025-01-28 02:06:42Teh Panas dan Romantisme Berbuka Puasa
- 2025-01-28 02:06:42Kemendikti Buka Peluang Jadikan UN Syarat Masuk Perguruan Tinggi
Peristiwa Panas
- 2025-01-28 02:06:421 Orang Meninggal Dunia akibat Kebakaran 1 Rumah di Cakung Timur
- 2025-01-28 02:06:42Proyek Infrastruktur Diserahkan ke Swasta, Ini Kata Menteri BUMN
- 2025-01-28 02:06:42Melihat Ketimpangan dari Kacamata Sektor Energi
- 2025-01-28 02:06:42Menteri Ara Sebut UEA juga Minat Investasi Bangun Perumahan
- 2025-01-28 02:06:42Menakar Kewarasan Program Makan Siang dan Susu Gratis
- 2025-01-28 02:06:42Eva Kusuma Sundari Blak
- 2025-01-28 02:06:42Harlah 101 NU, Kawal Kemenangan Indonesia
- 2025-01-28 02:06:42Ridwan Kamil: Peluang Maju Jabar 1, DKI hingga Tawaran Menteri
- 2025-01-28 02:06:42Sosiologi Hijau, Tantangan bagi Calon Kepala Daerah
- 2025-01-28 02:06:42Jaleswari Bicara Pilihan Politik Jokowi & Harapan Baru Demokrasi
Hotspot Terbaru
- 2025-01-28 02:06:42Menikmati Wisata Perahu Kali Pepe saat Perayaan Imlek di Solo
- 2025-01-28 02:06:42Hotel & Bus Lebih Murah Jadi Faktor Turunnya Biaya Haji 2025
- 2025-01-28 02:06:42Ima Mahdiah: Pram
- 2025-01-28 02:06:42Jaleswari Bicara Pilihan Politik Jokowi & Harapan Baru Demokrasi
- 2025-01-28 02:06:42Megawati ke Polisi: Mbok Jangan Suka Nangkepin Orang!
- 2025-01-28 02:06:42Pembentukan K/L Logistik Mendesak Dilakukan
- 2025-01-28 02:06:42Khoirudin soal Kemenangan PKS hingga Anggota DPRD Kampanyekan RK
- 2025-01-28 02:06:42Saya Ichsan Rachmat Taufiq, Juara FIFAe World Cup 2024
- 2025-01-28 02:06:42Transformasi Bulog, Maju atau Kembali ke Masa Lalu?
- 2025-01-28 02:06:42Menimbang Blockchain sebagai Jalan Keluar Krisis Industri Media