Komdigi Target Aturan Internet Ramah Anak Selesai dalam Sebulan
"Kemudian juga aturan mengenai perlindungan anak di internet atau ramah anak itu saya sedang baca. Untuk finalisasi akhirnya ini nanti ada di Pak Alex (Alexander Sabar)," kata Meutya di Kantor Komdigi, Jakarta, Senin (13/1/2025).
Meutya memberikan target kepada Alexander Sabar yang baru saja dilantik sebagai Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital untuk menyelesaikan aturan perlindungan internet bagi anak tersebut dalam waktu sebulan. Politikus Partai Golkar ini ingin regulasi tersebut dikeluarkan dalam bentuk Peraturan Menteri.
Wacana internet ramah anak merupakan inisiasi dari Meutya Hafid saat awal dia dilantik sebagai Menkomdigi RI. Saat itu, Meutya ingin anak-anak Indonesia dapat terlindungi secara maksimal dari bahayanya digitalisasi.
“Bagaimana anak-anak kita bisa terlindungi, human trafficking atau trafficking anak, pornografi anak, kekerasan anak, itu juga akan menjadi fokus kita dalam pembenahan ulang digital,” kata Meutya usai serah terima jabatan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital di Jakarta, Senin (21/10/2024)..
Meutya juga ingin mendorong kehadiran internet secara merata di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, ia bersama dua wakil menterinya akan segera melakukan kunjungan ke wilayah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) untuk memeriksa bagaimana koneksi di sana.
"Saat ini kita sudah sampai 98 persen koneksi, tapi cepatnya belum merata, mudah-mudahan bisa lebih cepat dirasakan semua," ujar Meutya.
Baca juga:
- Menkomdigi: Pemerintah Punya 5 Bidang Prioritas Pemanfaatan AI
- Komdigi Susun Aturan Penggunaan AI di Indonesia
saya ingin berkomentar
- kirim
Komentar Terbaru(0)
- tidak ada komentar
OLXTOTO menyarankan
- 2025-01-24 05:22:39Sampul Palsu Majalah The Economist dengan Narasi Soal Kiamat
- 2025-01-24 05:22:39Beragam Keluhan Layanan BPJS Kesehatan dan Solusi yang Dinanti
- 2025-01-24 05:22:39Vaksinasi Anak, Perang Mitos dan Fakta di Kalangan Orang Tua
- 2025-01-24 05:22:39Meningkatnya Perundungan Anak yang Terjadi Sepanjang 2022
- 2025-01-24 05:22:39Erick: Indonesia Dapat Keuntungan Perdagangan dengan Masuk BRICS
- 2025-01-24 05:22:39Juru Masak MBG Akui Sulit Atur Menu dengan Anggaran Rp10 Ribu
- 2025-01-24 05:22:39Anggaran Bansos 2024 Hampir Sebesar saat Pandemi COVID
- 2025-01-24 05:22:39DPR Usul Pemerintah Bentuk Saluran Pengaduan Pelaksanaan MBG
- 2025-01-24 05:22:39BI Tetapkan Suku Bunga Acuan Januari 2025 5,75%, Turun 25 Bps
- 2025-01-24 05:22:39KPK Imbau 34 Anggota Kabinet Merah
Peristiwa Panas
- 2025-01-24 05:22:39Diplomasi Budaya di Film, Menyejahterakan dan Memantik Kesadaran
- 2025-01-24 05:22:39Ombudsman Imbau Pemerintah Buat Saluran Pengaduan Program MBG
- 2025-01-24 05:22:39Pengacara Alvin Lim Meninggal Dunia
- 2025-01-24 05:22:39Janji Bohong Investasi Bodong Tambah Beban Kelesuan Ekonomi
- 2025-01-24 05:22:39Misteri Prambanan, Kurban Manusia hingga Politik Candi
- 2025-01-24 05:22:39684 Ribu Kendaraan Tercatat Kembali ke Jabotabek selama Nataru
- 2025-01-24 05:22:39Antusiasme Siswa SDN 193 Caringin di Hari Perdana Program MBG
- 2025-01-24 05:22:39Eks Penyidik KPK: Uang Suap Harun Masiku Sebagian dari Hasto
- 2025-01-24 05:22:39Kontroversi Trotoar di Jalan Wolter Monginsidi Dibuat Parkir VIP
- 2025-01-24 05:22:391 Anggota Polri Disanksi Demosi 5 Tahun di Kasus Pemerasan DWP
Hotspot Terbaru
- 2025-01-24 05:22:39Wamenkeu: Anggaran Infrastruktur Dikurangi untuk Program MBG
- 2025-01-24 05:22:39Ibu Hamil di Jakarta Dapat Makan Bergizi Gratis Mulai 9 Januari
- 2025-01-24 05:22:39Jerit PKL Teras Malioboro Tolak Pengundian Lapak Tak Transparan
- 2025-01-24 05:22:39Alasan Imam
- 2025-01-24 05:22:39Horison, Lahirnya Juru Bicara Budaya (Orde) Baru
- 2025-01-24 05:22:39Amnesty: Penembakan Bos Rental oleh Anggota TNI AL Melanggar HAM
- 2025-01-24 05:22:39Investasi Emas, Tetap Berkilau atau Meredup di 2025?
- 2025-01-24 05:22:39Aturan Penggunaan Senpi Anggota TNI Sudah Saatnya Diperketat
- 2025-01-24 05:22:39BP2MI Dapat Dana Rp45 Triliun untuk Kredit Pekerja Migran
- 2025-01-24 05:22:39Pengacara Alvin Lim Meninggal Dunia