Afriansyah Noor Bertarung Lawan Gugum Ridho di Muktamar PBB
Tokoh muda PBB, Gugum Ridho Putra, mengeklaim mendapatkan dukungan dari 27 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PBB yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurutnya, PBB harus memberikan ruang dan kepercayaan bagi generasi muda, terutama menghadapi perubahan demografi pemilih yang didominasi generasi milenial dan generasi Z.
“Merekalah masa depan kepemimpinan politik di masa yang akan datang dan memang harus banyak merekrut anak muda ke dalam PBB,” kata Gugum setelah pembukaan Muktamar VI PBB di Denpasar, Bali, Senin (13/1/2025).
Sementara itu, Afriansyah Noor, optimistis dapat memenangkan kursi Ketum PBB. Mantan Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) tersebut mengaku sudah lama berada di PBB dan memiliki pengalaman politik yang matang. Dia berjanji akan merangkul semua kekuatan dan aktif menemui konstituen.
“Dulu saya sebagai Sekjen diperintah oleh Pak Yusril harus mobile. Kalau saya jadi Ketua Umum, akan lebih aktif menemui konstituen, membangun kebersamaan dengan panglima-panglimanya, yakni Ketua DPC dan Ketua DPW,” ucap Afriansyah.
Bagi Afriansyah, komunikasi yang baik dari semua kelompok harus terjalin secara kuat, sehingga mampu membesarkan nama PBB. Dia juga menegaskan pentingnya pemimpin yang dapat memperkuat soliditas partai.
Pendiri Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyampaikan pidato saat Muktamar VI PBB di Denpasar, Bali, Senin (13/1/2025). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Dukung Figur Muda jadi Ketum PBB
Sinyal dukungan kepada figur baru dan muda diberikan oleh pendiri PBB, Yusril Ihza Mahendra. Dia berharap, figur tersebut dapat melanjutkan kepemimpinannya untuk periode 2025 hingga 2030.
“Saya berharap akan lahir pemimpin baru di PBB. Sudah saatnya kita beri kesempatan kepada yang muda-muda untuk tampil memimpin PBB Kalau saya sendiri sudah termasuk generasi tua di partai, sudah saatnya mundur ke belakang dan memberikan kesempatan kepada pemimpin baru untuk meneruskan kepemimpinan di PBB ini,” ungkap Yusril.
Yusril tidak memiliki kriteria khusus mengenai sosok yang pantas menjadi Ketum PBB. Dia menyerahkan penentuan kriteria tersebut kepada Steering Committee Muktamar PBB yang akan membahasnya lebih lanjut. Proses pemilihan akan dilakukan secara aklamasi, tetapi apabila tidak dihasilkan kesepakatan, maka dilanjutkan dengan pemungutan suara.
“Kalau tidak aklamasi, mau tidak mau diadakan pemungutan suara di antara calon-calon yang ada. Saya berharap dilakukan pemilihan secara demokratis, jujur, dan fair,” sambungnya.
Dukungan kepada pemimpin muda juga datang dari Ketua Majelis Syuro PBB, Masrur Anhar, ketika tausiah di Muktamar VI PBB.
“Saya berharap betul ketika nanti kita menentukan calon pemimpin, paling tidak mendekati apa yang ada pada diri Rasulullah. Syukur-syukur yang muda,” katanya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, memberikan sinyal dukungan kepada Ketua Mahkamah PBB, Gugum Ridho Putra. Saat membuka muktamar, Budi sempat menyapa tokoh-tokoh PBB dan sapaannya kepada Gugum lantas disambut riuh peserta muktamar.
“Saya doakan beliau terpilih menjadi ketua umum,” ucap Budi Gunawan menimpali riuhnya peserta muktamar.
Selain memilih ketua umum, muktamar tersebut juga akan membahas mengenai perubahan AD/ART partai dan program-program partai selama lima tahun ke depan. Semenjak pengunduran diri Yusril pada Mei 2024, PBB dipimpin oleh Penjabat (Pj) Ketua Umum PBB, Fahri Bachmid.
Baca juga:
- Yusril: Putusan MK Hapus Presidential Threshold20 Persen Final
- Nasib Suram Partai Gurem dalam Sejarah Politik Tanah Air
- Kontroversi Patwal RI 36: Pengawalan Pejabat Perlu Dibatasi
saya ingin berkomentar
- kirim
Komentar Terbaru(0)
- tidak ada komentar
OLXTOTO menyarankan
- 2025-01-30 20:26:03Bara Api Antikorupsi IM57+: Masa Depan KPK hingga Harun Masiku
- 2025-01-30 20:26:03Puan Nilai Positif Kinerja Prabowo
- 2025-01-30 20:26:03DPR Akan Panggil Menteri Trenggono, Bahas soal Pagar Laut Banten
- 2025-01-30 20:26:03Gus Ipul Sebut Program Sekolah Rakyat Bakal Dimulai di Jakarta
- 2025-01-30 20:26:03Yusril Yakin Hambali Eks JI akan Bertobat dari Terorisme
- 2025-01-30 20:26:03Pemerintah akan Memperketat Kualitas Makanan di Program MBG
- 2025-01-30 20:26:03Mendikdasmen Resmi Terbitkan Aturan Redistribusi Guru ASN
- 2025-01-30 20:26:03UMKM Sekolah di Surabaya Berharap Dilibatkan Program MBG
- 2025-01-30 20:26:03Demokrasi Digital & Politik Anak Muda di Indonesia
- 2025-01-30 20:26:03Hasil Tes Urine Anak ASN Kemhan Penabrak Pejalan Kaki di Jakbar
Peristiwa Panas
- 2025-01-30 20:26:03Jesslyn Katherine Bicara Internship & Dana Kampanye Rp100 Juta
- 2025-01-30 20:26:03Cegah Ancaman Kartel, Trump akan Perketat Perbatasan Meksiko
- 2025-01-30 20:26:03KPK Perpanjang Cegah Walkot Semarang Mbak Ita ke Luar Negeri
- 2025-01-30 20:26:03Israel Terus Bombardir Gaza, Tuduh Hamas Belum Serahkan Sandera
- 2025-01-30 20:26:03Evaluasi Mendiktisaintek Tetap Sah, Meski Persoalan Telah Islah
- 2025-01-30 20:26:03Polisi Masih Dalami Penyebab Kebakaran Glodok Plaza
- 2025-01-30 20:26:03Operasional Angkutan Barang Dibatasi saat Isra Mi'raj & Imlek
- 2025-01-30 20:26:03Mobil Pensiunan TNI yang Meninggal di Marunda Telah Ditemukan
- 2025-01-30 20:26:03KPK Yakin Proses Ekstradisi Buron Paulus Tannos Berjalan lancar
- 2025-01-30 20:26:035 Orang Jadi Tersangka Bentrok Ormas GRIB dan Pemuda Pancasila
Hotspot Terbaru
- 2025-01-30 20:26:03Pemerintah Ajak KPK Ikut Beri Materi di Retreat Kepala Daerah
- 2025-01-30 20:26:03DPR akan Evaluasi Mendikti Saintek usai Didemo Ratusan ASN
- 2025-01-30 20:26:03Komdigi Sebut Prabowo Restui Pembatasan Medsos bagi Anak
- 2025-01-30 20:26:03Masalah DPR Bukan pada Kuantitas Parpol, tapi Kualitas Kerja
- 2025-01-30 20:26:03Megawati Minta Kadernya Awasi Makan Bergizi Gratis & Food Estate
- 2025-01-30 20:26:03Polisi: Bandung Kondusif usai Bentrokan Pemuda Pancasila & GRIB
- 2025-01-30 20:26:03Efek Negatif Bila Libur Panjang Sekolah Selama Ramadan Disahkan
- 2025-01-30 20:26:03DJP Sebut Revisi PMK soal DPP Nilai Lain agar Beban PPN Tak Naik
- 2025-01-30 20:26:03Demo ASN Kemendikti ke Menteri Satryo Berakhir Damai
- 2025-01-30 20:26:03DPR akan Evaluasi Mendikti Saintek usai Didemo Ratusan ASN