Sebanyak 211 PMI Bermasalah Dipulangkan dari Arab Saudi
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Dzulfikar Ahmad Tawalla, mengatakan bahwa pemerintah turut melakukan penjemputan kepulangan 211 PMI tersebut.
"Ini keprihatinan bagi kita bahwa sampai hari ini masih saja terjadi. Masih saja warga kita untuk kesekian kalinya tidak mendapatkan informasi yang bagus," kata Dzulfikar di Tangerang, dikutip Antara.
"Kita berharap ke depannya sebenarnya bahwa hal-hal seperti ini itu tidak terjadi kembali. Kami sangat berharap ke berbagai oknum yang tidak bertanggung jawab itu bisa tidak melakukan tindakan-tindakan seperti ini karena kasihan," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Yudha Nugraha, mengatakan bahwa 211 PMI yang dipulangkan umumnya bermasalah secara keimigrasian.
"Mayoritas ini adalah mereka yang tinggal ‘undocumented', termasuk 'overstay'. Tanpa izin tinggal di sana dan kemudian sudah berada di detensi imigrasi Sumaisi yang ada di Arab Saudi," tutur Yudha.
Yudha juga mengungkapkan bahwa pemerintah mesti hadir untuk melindungi warganya dalam masalah ini. Pemerintah dapat berperan memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keamanan dalam bekerja di luar negeri.
"Namun, lakukanlah dengan cara yang sesuai dengan prosedur yang sesuai dengan UU No. 18 tahun 2017. Dan kemudian ketika tiba di negara tujuan, mematuhi peraturan perundangan yang ada di Saudi, termasuk ketentuan keimigrasian," ujar dia.
Baca juga:
- Pemerintah Bakal Buat Program Pinjaman Bunga Rendah Khusus PMI
- Kementerian P2MI Targetkan Kirim 425 Ribu PMI di 2025
saya ingin berkomentar
- kirim
Komentar Terbaru(0)
- tidak ada komentar
OLXTOTO menyarankan
- 2025-01-25 02:28:14Senjakala Toko Buku di Indonesia, Adaptasi Jadi Kunci Bertahan
- 2025-01-25 02:28:14Oneh Rohanah: Surabi Telur Oncom dan Api yang Menghidupinya
- 2025-01-25 02:28:14Kisah Bahagia Adit dan Nurhayati Mengikuti Sepekan Nikah Bareng
- 2025-01-25 02:28:14Semangkuk Bubur Ayam Terakhir dari Ayah
- 2025-01-25 02:28:14Membedah Gagasan Sudirman Said Seandainya Maju Pilgub Jakarta
- 2025-01-25 02:28:14Awal Kekuasaan Jepang di Jawa Tengah
- 2025-01-25 02:28:14Nekara Makalamau, Tengara Era Protosejarah dari Pulau Sangeang
- 2025-01-25 02:28:14Video di LRT Jakarta Diklaim Persebaran Virus Zombie di Cina
- 2025-01-25 02:28:14Pigai Temui Menteri PPPA Bahas Isu Perempuan dan Anak
- 2025-01-25 02:28:14Salah: Video Pidato Erdogan Sebelum Walk Out dari KTT D
Peristiwa Panas
- 2025-01-25 02:28:14Menag Minta KPK Awasi Pelaksanaan Haji hingga ke Arab Saudi
- 2025-01-25 02:28:14Mencari Rukam, Desa yang Namanya Abadi dalam Prasasti
- 2025-01-25 02:28:14Pelantikan Presiden & Kabinet dari Era Orla, Orba, dan Reformasi
- 2025-01-25 02:28:14Mencari Rukam, Desa yang Namanya Abadi dalam Prasasti
- 2025-01-25 02:28:14Apa Saja yang Bisa Kita Harapkan dari Nintendo Switch 2?
- 2025-01-25 02:28:14Visi Geopolitik Kertanagara Terpatri pada Arca Amoghapasa
- 2025-01-25 02:28:14Pergulatan Panjang demi Pekerja Bisa Berleha
- 2025-01-25 02:28:14Ngebrik via Interkom, Ajang Ngobrol & Kesenangan Anak 1990
- 2025-01-25 02:28:14Ketum AJI: Perlindungan pada Jurnalis Itu Kecil, Bahkan Tak Ada
- 2025-01-25 02:28:14Situs Pulau Ampat: Peradaban Besi yang Tenggelam di Danau Matano
Hotspot Terbaru
- 2025-01-25 02:28:14Ridwan Kamil: Peluang Maju Jabar 1, DKI hingga Tawaran Menteri
- 2025-01-25 02:28:14Salah, OCCRP Hapus Nama Jokowi sebagai Finalis Pemimpin Terkorup
- 2025-01-25 02:28:14Hoaks Portugal Resmi Mengeluarkan Uang Koin Bergambar Ronaldo
- 2025-01-25 02:28:14Wangi Semerbak Pallubasa dari Jalan Serigala
- 2025-01-25 02:28:14Jennifer McKinnon Bicara Tentang Menariknya Arkeologi Bawah Laut
- 2025-01-25 02:28:14Benarkah PSSI Nyatakan Indonesia Keluar dari AFF?
- 2025-01-25 02:28:14Situs Pulau Ampat: Peradaban Besi yang Tenggelam di Danau Matano
- 2025-01-25 02:28:14Oke, Kata yang Melampaui Batas Budaya
- 2025-01-25 02:28:14KPK Belum Mau Ungkap Peran Djan Faridz di Kasus Harun Masiku
- 2025-01-25 02:28:14Arca Bhairawa dan Buddhisme Wajrayana di Nusantara Kuno