"Kemudian akan dibuat program khusus untuk pinjaman ke luar negeri," kata Cak Imin di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/1/2025).
Cak Imin menjelaskan bahwa pinjaman tersebut diberikan dalam rangka persiapan para pekerja migran sebelum berangkat ke penempatan kerja mereka di luar negeri. Pinjaman itu dapat digunakan untuk biaya pelatihan, dokumen hingga tiket keberangkatan.
Dia berjanji bahwa pinjaman dari dana pemerintah tersebut akan diberikan dalam bunga rendah.
"Ini akan diinisiasi untuk membuat model simpan pinjam, dengan bunga yang sangat rendah," katanya.
Dirinya menjelaskan model pinjaman itu nantinya akan berbentuk seperti kredit usaha rakyat dan permodalan nasional madani yaitu pinjaman yang disalurkan dari dana pemerintah kepada rakyat.
"Intinya kita ingin menambah akses permodalan dengan bunga rendah," kata Cak Imin.
Perlu diketahui, angka PMI yang berangkat secara prosedural ke luar negeri pada 2024 mencapai 295.439 orang. Angka ini menurun dibanding 2023 yang mencapai 297.108 pekerja.
Pemerintah menargetkan sekitar 425 ribu PMI dapat bekerja pada 2025 atau meningkat sebesar 45 persen dibanding 2024.
"Pada tahun 2025, menargetkan pengiriman PMI sebanyak 425 ribu orang, yang artinya naik 45% dari tahun 2024," ujar Wakil Menteri (Wamen) Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmad Tawalla, di Jakarta, Selasa (31/12/2024).
Baca juga:
- Karding Optimistis Kontribusi Devisa dari PMI Bisa Lebihi Migas
- Kementerian P2MI Targetkan Kirim 425 Ribu PMI di 2025
Berita hangat yang mungkin menarik minat Anda